34 Kasus Meningitis di Gianyar, 4 Meninggal

Denpasar

34 Kasus Meningitis di Gianyar, 4 Meninggal

Rizki Setyo Samudero - detikBali
Selasa, 25 Apr 2023 19:24 WIB
The organs of the central nervous system (brain and spinal cord) are covered by 3 connective tissue layers collectively called the meninges.
Foto: thinkstock
Denpasar -

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Gianyar Ni Nyoman Ariyuni menerangkan sejak Januari 2023 terdapat 34 kasus meningitis. Dari jumlah itu, sebanyak empat orang meninggal dunia.

"Sampai hari ini total di (RSUD) Sanjiwani ada 30 suspek, empat di Payangan, dan empat meninggal," ujarnya, Selasa, (25/4/2023). Dua orang meninggal pada Februari lalu dan dua lainnya meninggal April.

Ariyuni menyebutkan saat ini masih ada dua pasien yang dirawat di RSUD Sanjiwani, Gianyar. "Masih ada dua pasien suspek meningitis yang dirawat di RSUD Sanjiwani, Kabupaten Gianyar," kata Ariyuni saat dihubungi detikbali.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Suspek yang dari awal masih dua, satu rencana rujuk (ke) Sanglah (RS Prof IGNG Ngoerah), masih tunggu persetujuan keluarga, karena banyak penyakit penyerta, satu lagi baru masuk," terangnya.

Ia menjelaskan jika penyebab meningitis bisa dari banyak hal, seperti virus, bakteri, dan parasit. Penyebab penyakit itu juga bisa dari seringnya mengonsumsi olahan daging yang mengandung bakteri dan diolah dengan cara tidak benar.

ADVERTISEMENT

"Salah satu faktor risikonya bisa berasal dari mengonsumsi olahan daging yang mengandung bakteri, yang pengolahannya tidak baik dan benar," ujarnya.

Saat ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gianyar bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali melalui Dinas Kesehatan telah melakukan pencegahan penyebarannya. Hal tersebut dilakukan dengan memantau kasus dan menyelidiki epidemiologi oleh tim surveilans dan sosialisasi perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

"Kunci dari setiap kasus penyakit yang bersumber vektor baik itu meningitis, DBD, rabies, diare, dll adalah dengan peran serta masyarakat dalam menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat," jelas Ariyani. Ia meminta agar masyarakat mulai peka terhadap kesehatan makanan yang mereka konsumsi karena sangat berpengaruh terhadap kesehatan tubuh.




(efr/gsp)

Hide Ads