Sinusitis Adalah: Penyebab, Gejala, Pengobatan, dan Cara Pencegahannya

Sinusitis Adalah: Penyebab, Gejala, Pengobatan, dan Cara Pencegahannya

Kholida Qothrunnada - detikBali
Rabu, 08 Mar 2023 18:59 WIB
sinusitis
Foto: iStock
-

Sinusitis adalah kondisi medis saat sinus (rongga udara di sekitar hidung) terinfeksi. Sinusitis menjadi salah kondisi medis yang cukup umum terjadi, dan dapat terjadi pada siapa saja.

Namun beberapa faktor risiko seperti alergi, polip hidung, septum deviasi, dan infeksi saluran pernapasan atas dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terkena kondisi ini. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang penyebab, gejala, pengobatan, serta pencegahan sinusitis.

Definisi Sinusitis

Dikutip dari e-book Cara Cerdas Untuk Sehat oleh Dr. Surya Sugani dan Lucia Priandarani, sinusitis adalah penyakit di mana sinus yang letaknya berdekatan dengan saluran hidung saat pada saluran pernapasan bagian atas terinfeksi atau meradang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut The European Position Paper on Rhinosinusitis and Nasal Polyps (EP3OS), pengertian sinusitis merupakan suatu inflamasi pada (mukosa) hidung serta sinus paranasal disertai dua atau lebih gejala, di mana salah satunya yaitu rasa buntu yang dirasakan pada hidung.

Dalam situs ENT Health, sinusitis juga disebut dengan rinosinusitis, karena gejalanya melibatkan hidung dan sinus. Penyakit sinusitis bisa terjadi pada salah satu dari empat sinus yang ada (maksilaris, frontalis, sphenoidalis, atau ethmoidalis).

ADVERTISEMENT

Apa penyakit sinusitis itu berbahaya? Penyakit sinus itu bisa berbahaya jika tidak ditangani dengan baik, karena sinusitis bisa menyebabkan komplikasi serius yang membahayakan kesehatan.

Penyebab Sinusitis

Umumnya, penyebab penyakit sinusitis meliputi:

  • Alergi
  • Infeksi virus atau bakteri
  • Jamur
  • Akibat adanya penyumbatan pada saluran sinus
  • Benda asing di hidung
  • Polip hidung
  • Paparan bahan kimia dan polutan
  • Gangguan imun

Gejala Sinusitis

Dilansir situs Mayo Clinic dan ENThealth, gejala sinusitis umumnya terdiri dari:

Sakit Kepala

Gejala sinusitis yang paling umum adalah sakit kepala. Karena saluran sinus Anda terinfeksi dan meradang, penderita mungkin merasakan tekanan atau nyeri pada wajah, dahi, atau di belakang mata. Sakit kepala ini biasanya menjadi lebih buruk saat Anda membungkuk atau berbaring.

Hidung Tersumbat atau Berair

Hidung tersumbat atau berair juga merupakan gejala umum dari sinusitis. Karena saluran sinus terinfeksi dan meradang, produksi lendir meningkat dan menyebabkan hidung tersumbat atau berair. Pada beberapa kasus, lendir bahkan dapat menetes ke belakang tenggorokan dan menyebabkan batuk.

Demam dan Kelelahan

Jika sinusitis disebabkan oleh infeksi bakteri, kamu mungkin mengalami demam dan kelelahan. Ini adalah respons alami tubuh terhadap infeksi.

Gangguan Penciuman

Gejala sinusitis selanjutnya adalah adanya gangguan penciuman. Ketika saluran sinus terinfeksi dan meradang, seseorang mungkin mengalami gangguan penciuman atau pengecapan. Ini terjadi karena lendir yang berlebihan dapat memblokir saraf penciuman dan pengecapan.

Sakit Tenggorokan

Sakit tenggorokan termasuk gejala sinusitis. Ketika lendir yang berlebihan mengalir ke belakang tenggorokan, hal ini dapat menyebabkan sakit tenggorokan atau radang tenggorokan.

Selain itu, adapun gejala lain dari penyakit sinusitis meliputi:

  • Pilek yang bertahan lama
  • Nyeri di sekitar mata
  • Nyeri kepala atau terasa terasa berat
  • Suara menjadi bindeng
  • Bau mulut
  • Kemerahan dan bengkak di area pipi yang bisa menjalar ke mata

Komplikasi Sinusitis

Komplikasi sinusitis dapat terjadi ketika infeksi sinus tidak diobati atau tidak diobati dengan benar. Hal ni dapat menyebabkan penyebaran infeksi ke area lain di dalam tubuh atau menyebabkan kerusakan pada sinus itu sendiri.

Menurut e-book bertajuk 41 Penyakit yang perlu Kita Kenali Sebelum Menemui Dokter oleh dr Anton Tanjung dan dr Nikko Vanda, komplikasi sinusitis akut atau serius sejatinya jarang terjadi.
Adapun beberapa komplikasi sinusitis yang mungkin terjadi, di antaranya:

Kerusakan Sinus atau Sinusitis Kronis

Kondisi sinusitis yang berat dan terus-menerus dapat menyebabkan kerusakan pada dinding sinus atau bahkan menyebabkan sinusitis kronis. Sinusitis kronis merupakan komplikasi yang terjadi akibat peningkatan sinusitis dari masalah jangka panjang.

Biasanya, sinusitis kronis berlangsung lebih dari 12 minggu. Ini dapat menyebabkan gejala yang berkepanjangan dan memerlukan perawatan medis jangka panjang.

Infeksi Telinga

Dilansir Mayo Clinic, salah satu komplikasi sinusitis adalah infeksi pada telinga. Hal ini terjadi karena infeksi sinus yang tidak diobati sehingga menyebar ke telinga.

Komplikasi ini rentan terjadi pada anak-anak yang memiliki saluran Eustachius yang lebih pendek dan lebih mudah tersumbat. Infeksi telinga dapat menyebabkan sakit telinga, demam, dan kehilangan pendengaran.

Infeksi Mata

Infeksi sinus yang tidak diobati juga dapat menyebar ke rongga mata, menyebabkan infeksi mata seperti konjungtivitis atau iritis. Gejala yang mungkin terjadi adalah mata merah, berair, dan perih.

Meningitis

Meningitis termasuk komplikasi dari sinusitis, infeksi serius yang terjadi ketika lapisan pelindung otak dan sumsum tulang belakang meradang.

Infeksi sinus yang tidak diobati dapat menyebar ke daerah sekitarnya dan menyebabkan meningitis. Gejala yang mungkin terjadi adalah demam tinggi, sakit kepala, dan kaku kuduk.

Abses Otak

Abses otak adalah kumpulan nanah yang terbentuk di dalam jaringan otak. Infeksi sinus yang tidak diobati dapat menyebar ke otak dan menyebabkan abses otak. Gejala yang mungkin terjadi adalah sakit kepala parah, kejang, dan kesulitan berbicara.

Cara Diagnosis Sinusitis

Sebelum mengobati sinusitis, penting untuk melakukan diagnosis yang akurat. Dijelaskan situs Mayo Clinic, berikut adalah beberapa metode atau cara untuk melakukan diagnosis sinusitis:

Tes Pencitraan

Tes pencitraan, seperti Computed Tomography (CT) scan atau Magnetic resonance imaging (MRI), dapat membantu dokter melihat apakah ada peradangan atau pembengkakan pada sinus kamu. Tes pencitraan ini dapat membantu dokter membuat diagnosis dengan lebih akurat untuk menentukan pengobatan yang tepat.

Tes Alergi

Tes alergi termasuk cara untuk mendiagnosis sinusitis. Jika dokter mencurigai sinusitis yang disebabkan oleh alergi, maka dokter dapat melakukan tes alergi untuk memeriksa apakah ada alergi yang memicu sinusitis.

Pemeriksaan Fisik

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik pada hidung, tenggorokan, dan telinga. Tabung tipis dan fleksibel dengan cahaya serat optik akan dimasukkan melalui hidung untuk melihat bagian dalam sinus. Cara ini juga membantu dokter untuk melihat septum hidung yang menyimpang, polip, atau tumor.

Tes Bakteri

Jika dokter mencurigai sinusitis yang disebabkan oleh bakteri, maka dokter dapat melakukan tes bakteri pada lendir sinusmu. Metode ini disebut juga sampel dari cairan hidung dan sinus (kultur).

Kultur umumnya tidak diperlukan untuk mendiagnosis sinusitis kronis. Namun, bila kondisinya gagal merespons pengobatan, dokter mungkin akan melakukan swab di dalam hidung.
Di mana, cara ini bertujuan untuk mengumpulkan sampel yang dapat membantu menentukan penyebabnya, seperti bakteri atau jamur.

Cara Mengobati Sinusitis

Ada beberapa cara untuk mengobati sinusitis, yakni tergantung pada penyebab dan keparahan kondisi. Berikut adalah beberapa cara untuk mengobati sinusitis.

1. Obat-obatan

Obat-obatan seperti dekongestan, antihistamin, dan steroid dapat membantu mengurangi inflamasi dan memperbaiki saluran udara pada sinus. Obat-obatan ini dapat diminum dalam bentuk pil atau dihirup melalui nebulizer atau spray hidung. Namun, sebaiknya konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi obat-obatan ini.

2. Terapi Inhalasi

Cara mengobati sinusitis adalah degan terapi inhalasi menggunakan uap atau nebulizer. Cara ini dilakukan untuk mengirimkan obat-obatan langsung ke sinus dan dapat membantu mengurangi inflamasi dan membuka saluran udara pada sinus.

3. Irigasi Hidung

Irigasi hidung termasuk cara mengobati sinusitis. Cara ini dilakukan dengan menyiramkan larutan garam steril ke dalam hidung untuk membersihkan lendir dan memperbaiki saluran udara pada sinus. Irigasi hidung juga dilakukan dengan menggunakan alat semprot atau pot neti.

4. Operasi

Jika obat-obatan dan terapi inhalasi tidak efektif dalam mengobati sinusitis, maka dokter mungkin merekomendasikan operasi. Operasi ini dapat membantu membersihkan saluran udara pada sinus dan menghilangkan polip atau jaringan yang menyebabkan penyumbatan pada saluran udara.

Cara Mencegah Sinusitis

Agar terhindar dari sinusitis, disebutkan dalam situs health.harvard.edu, ada beberapa cara untuk mencegah sinusitis, seperti yang dijelaskan di bawah ini:

1. Meningkatkan Kebersihan Hidung

Menjaga hidung tetap bersih merupakan cara mencegah sinusitis. Hidung yang bersih akan bebas dari alergen dan iritan dapat membantu mencegah sinusitis.
Beberapa cara untuk meningkatkan kebersihan hidung sebagai upaya mencegah sinusitis, yaitu:

  • Membersihkan hidung dengan larutan garam fisiologis atau air matang yang diberi garam
  • Menghindari iritan seperti asap rokok atau debu
  • Menggunakan masker ketika berada di lingkungan yang berdebu atau beracun

2. Menjaga Kelembaban Udara

Menghidupkan humidifier atau meletakkan mangkuk air di kamar dapat membantu menjaga kelembaban udara. Kelembaban udara yang sehat dapat membantu mencegah sinusitis dan mempercepat proses pemulihan.

3. Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh

Meningkatkan sistem kekebalan tubuh dapat membantu mencegah infeksi yang dapat menyebabkan sinusitis. Beberapa cara mencegah sinusitis dengan meningkatkan sistem kekebalan tubuh adalah:

  • Mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi
  • Berolahraga secara teratur
  • Menghindari stres dan beristirahat dengan cukup

4. Menghindari Paparan Alergen

Alergen seperti debu, serbuk sari, dan bulu binatang dapat memicu alergi yang menyebabkan sinusitis. Menghindari paparan alergen dapat membantu mencegah sinusitis.

Beberapa cara untuk menghindari paparan alergen adalah:

  • Menjaga kebersihan rumah dengan membersihkan debu secara teratur
  • Menghindari binatang peliharaan atau memastikan mereka dijaga bersih dan terjaga kebersihannya

5. Tidur dengan Posisi Kepala yang Lebih Tinggi

Posisikan kepala yang lebih tinggi termasuk cara mencegah sinusitis. Pasalnya, lendir bisa menggenang di sinus di malam hari saat kepala kamu menunduk. Jadi sandarkan kepalamu dengan bantal atau ganjalan saat tidur.

6. Tetap Terhidrasi

Minum banyak air akan baik dalam membantu menjaga lendir tetap encer. Sediakan sebotol air di meja kerja atau letakkan gelas di dekat wastafel dapur untuk mengingatkan kamu agar minum air sepanjang hari yang cukup.

Singkatnya, sinusitis itu penyakit radang sinus yang disebabkan karena inflamasi atau infeksi pada rongga udara di dalam tulang wajah, baik itu akibat alergi, infeksi, virus, bakteri, atau jamur. Meskipun bisa terjadi pada siapa saja, orang yang memiliki alergi, kelainan hidung, atau sistem kekebalan tubuh yang lemah lebih rentan terhadap sinusitis.

Oleh karena itu, sangat penting untuk mengetahui cara diagnosis, pengobatan, dan pencegahan yang tepat untuk mengatasi sinusitis. Namun, jika kamu mengalami gejala yang mencurigakan, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat dan perawatan yang dibutuhkan.




(khq/fds)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads