Tradisi Megibung di Kampung Singaraja, Wujud Toleransi Umat Beragama

Buleleng

Tradisi Megibung di Kampung Singaraja, Wujud Toleransi Umat Beragama

Made Wijaya Kusuma - detikBali
Sabtu, 22 Apr 2023 18:57 WIB
Tradisi megibung di Kampung Singaraja dihadiri keluarga Puri Kanginan Singaraja, Sabtu (22/4/2023).
Foto: Tradisi megibung di Kampung Singaraja dihadiri keluarga Puri Kanginan Singaraja, Sabtu (22/4/2023). Foto: Made Wijaya Kusuma
Buleleng -

Warga muslim Kampung Singaraja punya tradisi unik saat hari raya Idul Fitri, yakni megibung atau makan bersama dengan seluruh warga. Istimewanya, tradisi ini juga dihadiri keluarga Puri Kanginan Singaraja.

Pantauan detikBali, Sabtu (22/4/2023) seusai melaksanakan salat Idul Fitri, warga berkumpul di Masjid Nurahman Dajan Puri Buleleng. Warga duduk berjejer dengan rapi menunggu makanan dihidangkan.

Di pojok masjid duduk panglingsir Puri Kanginan Anak Agung Ngurah Parwata Panji yang ditemani para tetua di Kampung Singaraja. Setelah makanan dihidangkan mereka kemudian makan bersama.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ditemui setelah megibung, Parwata Panji mengatakan bahwa Puri Kanginan mempunyai hubungan yang erat dengan Kampung Singaraja. Hubungan tersebut telah terjalin sejak zaman Kerajaan Buleleng, tepatnya pada 1600-an.

Hubungan tersebut terus dijaga hingga kini dengan cara menyama beraya. Salah satu contohnya melalui tradisi megibung ini.

ADVERTISEMENT

"Sudah dari leluhur kami menjalin hubungan baik. Kami lanjutkan sampai sekarang, jangan sampai putus, menyama beraya saling delokin (saling mengunjungi)," katanya, Sabtu.

Parwata menjelaskan selama ini tidak pernah ada hambatan dalam menjalin hubungan antara Kampung Singaraja dengan keluarga Puri Buleleng. Ia pun berharap silahturahmi ini tetap terjaga hingga generasi berikutnya.

"Supaya silahturahmi ini bisa terus dilakukan dan generasi selanjutnya dapat meneruskan," pungkasnya.

Sementara itu, tokoh masyarakat Kampung Singaraja Muhammad Jen Usman (70) menceritakan bahwa leluhurnya merupakan prajurit yang datang dari Blambangan sekitar 1600-an.

Mereka diajak oleh Raja Buleleng saat itu untuk mengamankan wilayah. Para prajurit diberikan lahan untuk dijadikan tempat tinggal, salah satunya di Kampung Singaraja.

"Leluhur kami, prajurit Blambangan yang dikirim ke sini, mereka lalu diberikan tempat di sini untuk bermukim," jelasnya. Hubungan warga Kampung Singaraja dengan keluarga puri telah terjalin sejak lama.

Ketika ada acara di puri, mereka pasti diundang. Begitu juga sebaliknya. Bahkan, tanah yang mereka tempati saat ini merupakan pemberian Puri Kanginan.

"Tanah tempat kami tinggal dan berdirinya Masjid Nurahman ini hadiah dari puri. Tanah ini berhasil kami sertifikatkan menjadi hak milik sejak lima tahun yang lalu, atas rekomendasi puri," jelasnya.

Terkait dengan megibung, Usman menyebutkan tradisi ini diadakan pada hari besar agama islam, seperti Idul Fitri dan Idul Adha. "Maknanya mempererat persaudaraan, satu kapar kami makan bersama," pungkasnya.




(efr/iws)

Hide Ads