Sebanyak 5 ton sampah yang ditinggalkan pemudik menumpuk di area terminal kargo, lokasi peralihan arus sebelum menuju Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, Bali. Sampah-sampah itu mulai dibersihkan setelah antrean pemudik berkurang pada hari ini, Jumat (21/4/2023).
Lurah Gilimanuk Ida Bagus Tony Wirahadikusuma mengakui tim masih terus membersihkan sampah yang ditinggal para pemudik yang menggunakan jasa transportasi laut di Pelabuhan Gilimanuk.
"Jangan sampai Gilimanuk kotor. Jangan sampai ada sisa sampah," ujarnya kepada detikBali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada pembersihan pertama, Tony mengatakan tim berhasil menyerok seberat 5 ton sampah.
Pembersihan hari pertama di terminal kargo Gilimanuk hanya dilakukan di beberapa titik dan dilanjutkan saat pemudik berkurang. Tujuannya, agar petugas kebersihan lebih mudah melakukan tugasnya.
"Sebetulnya, setiap hari kami bersihkan di area pelabuhan. Selama arus mudik rata-rata sampah mencapai 2,2 ton per hari. Hari ini dibersihkan di beberapa titik yang terjadi penumpukan sampah, karena terlalu luas area dan terbatas tenaga petugas kebersihannya," terang Tony.
Pembersihan, lanjut dia, merupakan upaya menjaga pintu masuk utama ke Pulau Bali melalui jalur laut.
Diharapkan, kebersihan ini akan memberikan kenyamanan dan keamanan bagi para pemudik yang menggunakan jasa transportasi laut di Pelabuhan Gilimanuk.
"Kami terus melakukan sosialisasi dalam program Kedas (Keren Tidak Ada Sampah), mengingat Gilimanuk adalah pintu gerbang masuk dan keluar Bali bagian barat," kata Tony.
(BIR/iws)