Cuan! Pedagang Kaki Lima Dadakan Bermunculan Saat Arus Mudik di Gilimanuk

Jembrana

Cuan! Pedagang Kaki Lima Dadakan Bermunculan Saat Arus Mudik di Gilimanuk

I Putu Adi Budiastrawan - detikBali
Rabu, 19 Apr 2023 18:56 WIB
Pedagang musiman yang ada di sepanjang jalur alternatif untuk mengatasi kemacetan menuju Pelabuhan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana, Rabu (19/4/2023). (I Putu Adi Budiastrawan/detikBali).
Foto: Pedagang musiman yang ada di sepanjang jalur alternatif untuk mengatasi kemacetan menuju Pelabuhan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana, Rabu (19/4/2023). (I Putu Adi Budiastrawan/detikBali).
Jembrana -

Tradisi mudik setiap tahunnya mendatangkan rezeki bagi sebagian orang, termasuk pedagang kaki lima dadakan yang mulai memadati jalan menuju Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, Bali. Tidak hanya menjajakan dagangannya, warga lokal di sana juga menyewakan toilet untuk pemudik.

Salah seorang pedagang kaki lima dadakan, Alfina (36) mulai berjualan di depan rumah dan menyewakan toilet semenjak diberlakukan pos pengamanan dan pelayanan di terminal kargo Gilimanuk. Ia berjualan di Gang 3 Lingkungan Arum, Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya.

"Kalau seperti tahun-tahun sebelumnya memang dilewatkan ke sini (gang), memanfaatkan gang-gang kecil, jadi awalnya dulu banyak pemudik yang bingung mencari WC karena macet lama, saya punya ide untuk disewakan saja," ungkap wanita yang akrap disapa Ibu Ina saat ditemui detikBali, Rabu (19/4/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ibu Ina juga menjelaskan berbeda dengan tahun lalu, mudik kali ini sangat ramai terutama pada sore hingga malam. Bahkan setiap harinya semakin ramai, hingga mengantre berjam-jam di gang-gang yang dilalui pemudik.

"Sekarang ini banyak yang menyewakan toilet, tarifnya juga murah Rp 2 ribu saja, ya untuk biaya air aja sekalian bantu pemudik yang kebingungan cari toilet," kata Alfina.

Mengenai dagangan, Alfina mengatakan hanya menjual aneka kopi, es, serta mi instan saja. Karena hanya itu yang pas dijual saat arus mudik, lantaran pergerakan kemacetan tidak dapat diprediksi. Selain itu, beberapa pemudik juga sudah membawa bekal, sehingga hanya membeli kopi.

"Pemudik semua bawa bekal sendiri, jadi paling cuman beli kopi sama sewa toilet saja, jadi ya saya tidak jualan makanan ringan, takut tidak laku," jelasnya.

Disinggung mengenai pendapatan, ia menjelaskan dalam sehari berjualan mendapatkan uang sekitar Rp 200 ribu. Sedangkan sewa toilet bisa mendapatkan Rp 100 sampai Rp 150 per harinya.

"Kemarin itu ramai, nah ini sepertinya sudah lebih ramai, kemungkinan dapat lebih lagi," ujar Alfina.

Sementara salah seorang pedagang di sekitar area Pelabuhan Gilimanuk, Ni Nyoman Sari (63) mengatakan jika mudik kali ini sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Karena, sudah mulai ramai dan seperti 2018 yang padat hingga masuk ke gang-gang dan memenuhi terminal Kargo Gilimanuk.

"Mudik tahun ini jadi rezeki warga sini, karena dagangan banyak yang laku, tidak seperti hari-hari biasanya. Dalam sehari itu lumayan jualan kopi dan nasi bungkus, bisa dapat Rp 250 ribu sampai Rp 300 ribu," kata Ibu tiga anak ini.




(nor/gsp)

Hide Ads