.webp)
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali mendorong terbentuknya ekosistem riset untuk menunjang pengambilan berbagai kebijakan. Peran itu, salah satunya dapat diambil oleh Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDa) Provinsi Bali.
Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra berharap BRIDa Provinsi Bali bisa berkolaborasi dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) maupun BRIDa di kabupaten/kota. Hal itu diungkapkan saat membuka rakor pertama BRIDa Provinsi Bali di Gedung Wiswa Sabha Utama, Kantor Gubernur Bali, Denpasar, Rabu (12/4/2023).
"Sehingga ke depan tercipta ekosistem tentang riset di pemerintah daerah. Maka dari itu, kami perlu dorong dari sekarang," kata Dewa Indra.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dewa Indra mengatakan BRIDa juga perlu berinovasi dan berkolaborasi dengan tenaga ahli dari lembaga riset lainnya. Menurutnya, inovasi tersebut untuk menstimulasi percepatan pembangunan daerah.
"Maka di sinilah pentingnya identifikasi, sehingga tugas kepala BRIDa harus terus membangun ekosistem dan inovasi riset tentang landasan kebijakan, lembaga, personalia, tata kelola, hingga insentif, dan disinsentif," imbuhnya.
Baca juga: Piala Dunia U-20 Batal, Koster 'Diteror' |
Dewa Indra juga meminta BRIDa Provinsi Bali menjadi role model bidang riset bagi pembentukan BRIDa kabupaten/kota. Ia menegaskan hasil riset ke depan harus mempunyai outcome yang mampu diimplementasikan serta sesuai dengan tema riset yang dibutuhkan oleh pemerintah daerah.
"Jangan hanya jadikan bahan laporan yang kemudian tersimpan untuk diperiksa oleh inspektorat. Tema riset harus sesuai dengan kebutuhan pemda, mau bikin kebijakan apa? Harus berbasis riset," tandasnya.
(iws/irb)
