Bali kembali menjadi sasaran pengembangan ekosistem motor listrik. Adapun salah satu merek, yakni motor listrik ALVA, kini resmi mengumumkan kehadirannya di Pulau Dewata, Sabtu (8/4/2023).
President Director PT. Ilectra Motor Group yang menaungi merek ALVA Purbaja Pantja menerangkan Bali dikenal sebagai wilayah yang menuju penggunaan energi ramah lingkungan.
Terlebih lagi dengan dikeluarkannya Peraturan Gubernur Bali Nomor 45 Tahun 2019 tentang Energi Bersih dan Peraturan Gubernur Nomor 48 Tahun 2019 tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Purbaja menilai masyarakat Bali telah siap bertransformasi menggunakan motor listrik.
"Kami sangat mengapresiasi dukungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali dalam pengembangan infrastruktur. Oleh karenanya, ALVA memilih Bali sebagai daerah yang akan kami prioritaskan untuk mendukung perkembangan ekosistem motor listrik," akunya, Sabtu.
Sementara itu, Chief Marketing Officer Putu Yudha mengatakan Bali menjadi daerah kedua yang disasar ALVA One setelah Jakarta.
"Progres di Jakarta sudah sangat baik, penjualannya juga cukup baik. ALVA One ini ada lima warna dan harga di Bali Rp 37.490.000," terangnya di Mall Bali Galeria.
Pada prinsipnya, jelas Putu Yudha, motor listrik lebih minim perawatan dibandingkan kendaraan dengan bahan bakar minyak (BBM).
Selain memiliki fitur yang beragam dan futuristik dalam desain, ALVA One telah berkontribusi dalam KTT G20 2022 sebagai kendaraan operasional kegiatan.
"Untuk subsidi dari pemerintah, sudah diumumkan kebijakannya. Tapi, untuk sistem dan segala macam kami masih menunggu. Besaran subsidi sendiri Rp 7 juta," akunya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali IGW Samsi Gunarta berharap dengan hadirnya merek ALVA ini dapat mempercepat terwujudnya Rencana Aksi Daerah Percepatan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai Provinsi Bali 2022-2026.
Ia mengaku sangat mendukung masuknya merek-merek kendaraan listrik ke Bali. "Sekarang ini kurang lebih ada 13 merek yang sudah masuk ke Bali. Kami open pokoknya, siapapun yang mau masuk. Tapi, ada persyaratan yang kami dorong agar bisa kami fasilitasi," akunya.
Samsi mengatakan saat ini total motor listrik yang ada di Bali mencapai 1.700 unit. Hal ini menunjukkan tingginya minat kendaraan listrik di Bali.
"Memang challenge-nya cukup berat. Masyarakat masih memerlukan kendaraan listrik yang bisa dipakai jarak jauh, padahal sebetulnya sekarang yang tersedia keterbatasan baterai mungkin sekitar 140 kilometer dan belum jauh," terangnya.
Terkait subsidi pembelian kendaraan listrik dari pemerintah, Samsi menjelaskan hal tersebut masih dalam proses. "Kelihatannya sudah ditentukan siapa yang boleh dapat subsidi. Hanya saja sekarang tinggal prosesnya bagaimana," imbuhnya.
(efr/irb)