Ribuan umat Hindu tumpah ruah mengikuti prosesi Melasti dari Pura Agung Besakih menuju Toya Sah yang terletak di Banjar Dinas Batusesa, Desa Menanga, Kecamatan Rendang, Karangasem, Senin (3/4/2023). Melasti ini merupakan salah satu rangkaian Karya Ida Bhatara Turun Kabeh (IBTK) di Pura Agung Besakih yang puncaknya akan dilaksanakan pada Rabu (5/4/2023).
Jro Mangku Pamucuk Pura Agung Besakih Gusti Mangku Jana mengatakan Karya IBTK setiap tahun selalu diawali dengan Melasti. Prosesi ini bertujuan untuk menyucikan seluruh pralingga Ida Bhatara yang ada di Pura Agung Besakih.
"Melasti ini merupakan rangkaian dari Karya IBTK yang bertujuan untuk menyucikan sarana-sarana upakara, pralingga, serta untuk nunas (memohon) tirta atau air suci di sumber mata air Toya Sah," kata Mangku Jana, Senin (3/4/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pantauan detikBali, umat Hindu dari seluruh Bali sudah berkumpul di Penataran Pura Agung Besakih sejak pagi hari. Sebelum Melasti dimulai, mereka melakukan persembahyangan terlebih dahulu. Setelah itu, seluruh pralingga Ida Bhatara di-pundut atau dibawa menuju Toya Sah.
Krama yang mengikuti prosesi Melasti berjalan kaki dari Pura Penataran Agung Besakih menuju Toya Sah. Jarak yang ditempuh kurang lebih sekitar enam kilometer.
Adapun rangkaian upacara di Toya Sah dengan di-puput oleh Ida Sulinggih. Setelah itu, seluruh pralingga Ida Bhatara dibawa kembali menuju Pura Agung Besakih dan distanakan di masing-masing tempat.
Untuk diketahui, Karya Ida Bhatara Turun Kabeh di Pura Agung Besakih dilaksanakan setahun sekali, tepatnya pada Purnama Kadasa. Tahun ini, Karya di Pura Besakih nyejer selama 21 hari.
Umat yang akan melaksanakan persembahyangan ke Pura Agung Besakih diimbau mengikuti jadwal penganyar masing-masing kota/kabupaten sesuai jadwal. Hal itu diatur dalam Surat Edaran Nomor 03 Tahun 2023 yang dikeluarkan oleh Gubernur Bali Wayan Koster.
Sebelumnya, Koster terus mematangkan persiapan Karya Ida Bhatara Turun Kabeh di Pura Agung Besakih. Arus kendaraan umat yang hendak sembahyang ke pura terbesar di Bali itu mendapat atensi khusus.
Koster berharap tak ada lagi penumpukan kendaraan umat di jalur menuju Pura Besakih selama Karya berlangsung. Terlebih lagi, kawasan pura sudah ditata dengan berbagai fasilitas untuk pengunjung maupun umat yang hendak sembahyang.
"Kita harus belajar dan sudah cukup lama belajar dari pengalaman yang kita lihat langsung, bagaimana ruwetnya perjalanan ke Besakih ketika berlangsung Karya Ida Bhatara Turun Kabeh. Tiap tahun begitu," kata Koster dalam keterangan tertulis, Minggu (2/4/2023).
(iws/gsp)