.webp)
Peningkatan status dermaga ponton di Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, diundur setelah mudik Lebaran. Penundaan ini dilakukan untuk mengantisipasi adanya gangguan saat arus mudik maupun arus balik.
Dermaga ponton atau apung ini diproyeksikan menjadi dermaga moveable bridge (MB).
Manajer usaha PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Pelabuhan Gilimanuk Djumadi mengatakan bahwa dermaga MB tersebut bertujuan untuk meningkatkan kapasitas muat yang awalnya 10 ton menjadi 35 ton.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Semestinya sesuai MoU, dikerjakan pada Maret 2023 awal. Namun dari cabang Ketapang mengajukan permohonan supaya dikerjakan selesai angkutan Lebaran, agar tidak mengganggu proses arus mudik nantinya," ungkap Djumadi kepada detikBali, Jumat (31/3/2023).
Djumadi juga mengatakan peralatan untuk pengerjaan dermaga ini sudah lengkap. Karena terjadi penundaan, proses bongkar muat di dermaga ponton masih dilakukan seperti biasanya."Saat ini dermaga ponton masih digunakan, hingga usai arus mudik Lebaran," kata Djumadi.
Diberitakan sebelumnya, target penyelesaian renovasi dermaga ini belum bisa dipastikan. General Manajer PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Ketapang Muhammad Yasin, pada Februari 2023 menjelaskan proses renovasi dermaga ponton masih dalam tahapan pengecekan kepadatan tanah dan sudah dilakukan penutupan sementara dermaga yang direnovasi.
"Saat ini, salah satu dermaga di Pelabuhan Gilimanuk akan dinaikkan status dari dermaga ponton menjadi dermaga movable bridge (MB) untuk meningkatkan kapasitas," ungkap Yasin, Selasa (7/2/2023)
(efr/BIR)
