Walhi Turun Investigasi Air Laut Seusai MT Kristin Terbakar

Mataram

Walhi Turun Investigasi Air Laut Seusai MT Kristin Terbakar

Ahmad Viqi - detikBali
Senin, 27 Mar 2023 10:34 WIB
MT Kristin Surabaya terbakar di Pantai Ampenan Kota Mataram.
Foto: MT Kristin Surabaya terbakar di Pantai Ampenan Kota Mataram. Foto: Istimewa
Mataram -

Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) NTB menerjunkan lima tim untuk meneliti air laut di sepanjang pantai Ampenan Mataram setelah kapal MT Kristin Surabaya terbakar, Minggu (26/3/2023). Kapal MT Kristin meledak saat mengangkut BBM jenis Pertalite.

Direktur Utama Walhi NTB Amry Nuryadin mengatakan lima tim tersebut diterjunkan untuk memeriksa kondisi air laut pascakebakaran. Walhi ingin memastikan kondisi air laut yang menjadi tempat nelayan beraktivitas tersebut tidak tercemar.

"Kami akan terjunkan lima tim untuk meneliti apakah minyak yang diangkut kapal MT Kristin ini tidak tumpah ke laut. Jika kami temukan tumpahan, ini jelas bisa berbahaya," kata Amry, Senin (27/3/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penelitian dilakukan mulai hari ini dengan menerjunkan tiga tim, mulai dari Walhi NTB, tim gabungan Wanapala, dan Sahabat Hijau Lombok.

"Ada tiga organisasi yang turun. Dari kami lima orang termasuk saya turun ke Pantai Loang di Tanjung Karang, untuk melihat langsung kondisi air laut," kata Amry.

ADVERTISEMENT

Tim yang diterjunkan hari ini akan mengambil sampel sekaligus mengecek permukaan air laut. Amry menduga, jika kapal tanker terbakar di tengah laut maka ada kemungkinan minyak akan berceceran atau tumpah ke tengah laut.

"Bisa saja Pertamina mengklaim tidak tumpah, kami ingin memastikan dengan melakukan investigasi," kata Amry.

Sebelumnya, Pejabat Sementara (Pjs) Manager Communication Relations dan CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus Taufik Kurniawan mengungkapkan tidak ada tumpahan minyak seusai kapal MT Kristin berhasil dipadamkan pada Minggu (26/3/2023) malam.

"Api telah padam pada (Minggu, 26 Maret 2023) pukul 21.00 Wita. Hasil pantauan sementara tidak terdapat tumpahan minyak di perairan," ucap Taufik, Senin (27/3/2023).

Dari Pertamina, sambung Taufik, telah mem-backup dengan kapal tunda atau tugboat dari Ampenan (Mataram) dan Manggis (Karangasem).

"Untuk antisipasi di sekitar kapal telah dipasang oil boom dari (Pertamina) Patra Niaga Ampenan, agar apabila terdapat tumpahan mampu dilokalisasi," terangnya. Taufik memastikan suplai BBM untuk wilayah Lombok aman.

Lihat Video 'Kapal Pengangkut BBM Pertamina Terbakar, 3 ABK Dilaporkan Tewas':

[Gambas:Video 20detik]



(efr/iws)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads