Koster Tolak Israel Bertanding FIFA U-20 di Bali, DPRD: Ikut Keputusan Pusat

Denpasar

Koster Tolak Israel Bertanding FIFA U-20 di Bali, DPRD: Ikut Keputusan Pusat

Nuranda Indrajaya - detikBali
Selasa, 21 Mar 2023 19:36 WIB
Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, yang menjadi venue Piala Dunia U-20.
DPRD menilai sekalipun Gubernur Bali Wayan Koster menolak kedatangan Israel pada FIFA U-20, namun Bali akan mengikuti keputusan pusat. (Siti Muamalah/detikBali).
Denpasar -

Anggota Komisi I DPRD Bali I Ketut Juliartha angkat suara soal surat Gubernur Bali Wayan Koster kepada Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali. Surat tersebut berisi penolakan Koster terhadap kedatangan kesebelasan Israel yang akan bertanding pada FIFA U-20 di Pulau Dewata.

Juliartha menegaskan bahwa Bali masih menjadi bagian dari Indonesia. "Karenanya, apa pun keputusan di pusat, kami (Bali) harus ikut," ujarnya saat dihubungi detikBali, Selasa (21/3/2023).

Politikus Partai Gerindra itu memastikan Bali akan mengikuti peraturan pemerintah pusat apabila Israel benar-benar datang dan berlaga di stadion di Pulau Dewata.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu kan urusan ini (FIFA), saya tidak tahu. Nanti FIFA yang mengatur. Kayaknya Bali dari dulu kan biasa-biasa saja, aman-aman saja. Kurang tahu kalau di luar," jelas Juliartha.

Menurut Juliartha, Wajar Koster mengajukan penolakan pada Menpora. "Kalau warga asing Israel kan memang susah masuk ke Indonesia. Bahkan, kalau tidak salah, tidak dikasih (masuk)," katanya.

ADVERTISEMENT

Adapun, penyelenggaraan Piala Dunia U-20 akan digelar pada 20 Mei-11 Juni 203. Diharapkan, perhelatan ini bisa berjalan sukses dan berdampak signifikan bagi pariwisata khususnya Bali.

"Harapan kami dengan gelaran Piala Dunia U-20 bisa menunjang pariwisata, okupansi hotel bisa baik. Kalau harapan kami bisa berjalan dengan baik," kata Juliartha.

Sebelumnya, Koster menolak kedatangan Israel karena kebijakan politik Israel terhadap Palestina dianggap tak sesuai dengan kebijakan politik pemerintah pusat.

"Yang sampai saat ini masih menjadi masalah serius politik regional," tulis Koster dalam surat beredar bernomor T.00.426/11470/SEKRET dikirimkan pada Selasa (14/3/2023).

Selain itu, Pemerintah Indonesia juga tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Pemerintah Israel. Untuk menghormati hubungan diplomatik Indonesia dengan negara lain dunia, maka Koster mengusulkan Indonesia melarang kedatangan Tim Kesebelasan Israel.




(BIR/gsp)

Hide Ads