Namun, RSUD Tabanan tetap membuka dua layanan kegawatdaruratan yakni Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan Instalasi Bedah Central Emergency selama 24 jam.
Penutupan tersebut dimulai besok, Selasa (21/2/2023) atau saat Pengerupukan, hari H pelaksanaan Nyepi, hingga sehari setelah Nyepi atau Ngebak Geni, Kamis (23/3/2023).
"Ini sudah kami umumkan di media sosial. Termasuk dari dokter atau perawat kepada pasien," jelas Direktur RSUD Tabanan, dr I Gede Sudiarta, Senin (20/3/2023).
Ia menjelaskan pola layanan selama Nyepi ini rutin diterapkan setiap tahunnya. Dari beberapa layanan, hanya IGD dan Instalasi Bedah Central Emergency yang tetap buka selama 24 jam.
Selain itu, manajemen juga mengatur jam tugas dokter, perawat, maupun tenaga penunjang layanan medis lainnya dengan membagi menjadi dua sesi.
Satu sesi kurang lebih terdiri dari 125 orang dari dokter, perawat, tenaga administrasi, hingga petugas kebersihan.
"Kami juga siapkan tenaga on call bila terjadi peristiwa kegawatdaruratan," imbuhnya seraya menyebutkan layanan kegawatdaruratan ini ditunjang dengan enam unit ambulans yang operasionalnya akan dikoordinasikan dengan pecalang.
Pola yang sama juga diterapkan di Rumah Sakit Singasana di Kecamatan Kediri.
Seperti dijelaskan Direktur Rumah Sakit Singasana dr. I Wayan Doddy Setiawan, layanan rawat jalan pada poliklinik akan ditutup sementara dan baru dibuka pada Jumat (24/3/2023). Terkecuali UGD yang tetap buka selama 24 jam.
"Logistik seperti obat-obatan juga sudah kami persiapkan. Baik untuk keperluan saat Pengerupukan, Nyepi, sampai dengan Ngembak Geni nanti," tukasnya.
(hsa/nor)