Manggala Utama Pasikian Pecalang MDA Bali, I Made Mudra mendorong agar orangtua mengingatkan makna Hari Raya Nyepi, khususnya yang memiliki anak kecil. Hal tersebut tidak hanya ditujukan bagi umat Hindu, tapi juga bagi masyarakat di Bali yang memeluk keyakinan lain.
"Setiap tahun ada saja kejadian anak-anak yang keluar untuk bersepeda terutama di daerah majemuk. Ini mungkin karena mereka melihat situasi jalanan yang sepi makanya mereka keluar," ucap Mudra, Minggu (19/3/2023).
Selain itu, perilaku lainnya ketika Nyepi adalah anak-anak yang bermain bola pada saat sore hari. Hal tersebut beberapa kali ditemukan oleh Pecalang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Melihat situasi sepi, anak-anak ini terpancing untuk bermain bola khususnya menjelang matahari terbenam. Tapi, ini tidak di semua lokasi. Kadang-kadang di sinilah tantangan bagi Pecalang," terangnya.
Terkait hal tersebut, kata Mudra, pihaknya akan memberikan imbauan kepada anak-anak yang ditemukan melanggar.
"Tidak ada sanksi berupa denda karena dari kesepakatan di masing-masing banjar dan desa juga tidak ada yang menekankan sanksi, khususnya bagi anak-anak. Jadi, hanya mengingatkan saja dan juga mengimbau, agar orangtua mengingatkan anak-anaknya," sebutnya.
Sementara itu, sambung Mudra, pelanggaran oleh turis asing ketika Nyepi selama ini terbilang minim.Menurutnya, hal tersebut dikarenakan dari pihak banjar yang telah memberikan imbauan kepada hotel beberapa hari menjelang Nyepi.
"Jadi, banjar yang bertanggung jawab untuk menyampaikan imbauan ke turis melalui manajemen hotel sampai bungalo. Ini agar turis juga dapat mengikuti aturan selama pelaksanaan Nyepi," ujarnya ketika dihubungi detikBali.
(efr/nor)