Turnamen sepak bola mini Badeng Raya Cup II yang berlangsung di Desa Tegalbadeng Barat, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, ricuh hingga mengakibatkan beberapa suporter dan pihak keamanan mengalami luka-luka. Bahkan, remaja 16 tahun juga mengalami cedera serius.
Dari informasi yang didapatkan detikBali, Kamis (9/3/2023), pertandingan babak perempat final yang mempertemukan antara klub Hijrah dari Kelurahan Loloan Barat, berhadapan dengan Singo Edan dari Desa Pengambengan, awalnya berlangsung damai, namun berakhir penuh emosi.
Kerusuhan terjadi saat pertandingan memasuki babak kedua, di mana klub Singo Edan berhasil menyarangkan bola ke gawang Hijrah Loloan dan berhasil mengubah skor menjadi 1-0.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hingga akhir babak kedua skor tak kunjung berubah, sehingga memberikan kemenangan bagi Singo Edan.
Akibatnya kedua tim yang bertanding mulai terlibat cekcok dan saling dorong. Kejadian ini memicu kerusuhan yang semakin meluas, hingga akhirnya petugas keamanan, serta TNI/Polri turun tangan untuk meredakan situasi.
Kepala Desa Tegal Badeng Barat I Made Sudiana menyebut awalnya kedua pendukung tim saling balas dukungan untuk tim kesayangannya.
Namun di akhir pertandingan karena ada suporter yang tidak dikenal melempar botol minum ke arah suporter lain, sehingga saling balas lemparan yang berujung ricuh.
"Awalnya baik-baik saja, dan saat ricuh ada seorang penonton umur sekitar 16 tahun yang mengalami cedera akibat ricuh, kami larikan ke Puskesmas," ungkap Sudiana.
Sudiana juga menjelaskan setelah dilakukan penanganan oleh petugas kesehatan, anak tersebut mengalami retak kaki. Desa setempat beserta panitia kegiatan juga berkomitmen untuk membiayai pengobatan korban hingga sembuh.
"Ini tidak tahu karena kenapa, kemungkinan ditendang, namun memang anak ini memiliki riwayat patah kaki," jelasnya.
Ia juga menjelaskan ada beberapa petugas keamanan yang juga mengalami luka-luka akibat peristiwa tersebut, namun seluruhnya sudah ditangani dan tidak sampai menimbulkan korban jiwa.
"Ada petugas luka-luka karena massa terlalu banyak. Kami akan evaluasi lagi," tandas Sudiana.
Disinggung mengenai kelanjutan turnamen tersebut, ia menambahkan akan menunda pertandingan selanjutnya sampai seluruh peserta berkomitmen kejadian serupa tak terulang kembali.
"Kami bekukan dulu, sebelum seluruh peserta yang masih tersisa di babak empat besar ini memang benar-benar komitmen," pungkasnya.
(BIR/nor)