Bisnis rental kendaraan di Bali akan ditata ulang karena banyaknya turis asing yang ngawur saat berkendara di jalanan Pulau Dewata. Mereka menggunakan motor tanpa helm hingga memakai pelat nomor palsu.
Tak hanya itu, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali menyebut mendapat banyak keluhan terkait turis asing berulah bahkan ada yang membuka bisnis rental kendaraan di Bali.
Berikut fakta-faktanya:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Bisnis Rental Kendaraan Didata
Dinas Pariwisata Bali bersama Dinas Perhubungan Bali telah melakukan pendataan rental kendaraan di Pulau Dewata. Termasuk mencari oknum di balik dikeluarkannya izin online single submission (OSS) bagi turis yang memiliki kendaraan di Bali.
Dinas Pariwisata Bali berkoordinasi dengan pemilik rental kendaraan agar menyampaikan kepada wisatawan untuk selalu menaati aturan lalu lintas.
"Kami katakan agar disampaikan ke wisatawan untuk menggunakan helm yang sesuai, memiliki SIM legal, dan menggunakan busana sesuai muatan lokal yang ada," kata Kepala Dinas Pariwisata Bali Tjok Bagus Pemayun, Selasa (7/3/2023).
Menurutnya, jika wisatawan mematuhi aturan tersebut maka akan memberikan citra baik bagi pariwisata Bali. Apalagi, Bali menjunjung tinggi pariwisata budaya.
2. Turis Rusia Buka Rental Kendaraan
Wakil Ketua PHRI Bali I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya mengatakan beberapa waktu terakhir banyak laporan tentang turis Rusia yang memiliki kendaraan dengan pelat nomor tak sesuai. Bahkan, ada laporan turis Rusia melakukan bisnis penyewaan kendaraan kepada turis lain.
Rai mencontohkan rental motor milik warga lokal memasang tarif sewa NMax Rp 3,5 juta per bulan. Namun, penyewaan motor milik WNA menawarkan harga Rp 2,5 juta per bulan.
"Ini kan turun harganya tinggi dan persaingan tidak sehat. Sehingga harus ditertibkan oleh aparat dan memiliki payung hukum," keluh Rai.
Rai menduga terdapat modus-modus yang digunakan turis untuk dapat memiliki kendaraan, yakni menggunakan identitas warga lokal untuk membeli kendaraan. Kemudian, kendaraan tersebut disewakan kepada sesama turis, sehingga dari sanalah bisnis rental motor milik turis terjadi.
3. Tukang Reklame Waswas
Tukang reklame yang menerima pembuatan pelat nomor polisi (nopol) kendaraan waswas lantaran maraknya bule naik motor atau mobil dengan pelat modifikasi. Setelah kasus itu viral, sejumlah pembuat pelat motor mengaku bakal berhati-hati menerima pesanan.
Mereka mengaku takut jika mengerjakan pesanan pelat modifikasi malah membuatnya berurusan dengan polisi. Seperti salah seorang pembuat pelat motor di Banjar Pipitan, Desa Canggu, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, Arif Budi.
"Saya tahu itu ramai bule-bule. Makanya perlu hati-hati. Tapi saya memang tidak pernah dapat orderan begitu (pelat bukan nopol)," kata Arif, Selasa (7/3/2023). Arif menuturkan pernah membuat pelat nama jalan dan gang. Namun, pelat nama tersebut bukan berukuran pelat nomor kendaraan.
Berbeda dengan tukang reklame di Jalan Kerobokan-Munggu yang enggan menyebut namanya. Sebut saja Joko, ia mengaku pernah mendapat pesanan pelat bertuliskan nama orang untuk ukuran pelat kendaraan. Seingat dia antara Januari-Februari lalu.
"Yang pesan bule. Nggak tahu dah itu nama orang bule mana. Yang jelas bule aja. Dia bawa motor minta dipasang. Dia pesan sepaket Rp 85 ribu," tutur Joko, Selasa sore.
Selain meminta pelat dipasang langsung, satu lagi bule perempuan pernah memesan pelat bertuliskan nama orang. Bedanya bule ini tidak meminta pelat itu dilubangi. "Dia bawa pulang pelatnya, ngakunya dipasang di rumah. Nggak tahu dipakai apa," ketusnya.
4. Turis Asing Pakai Pelat Palsu Efek Usaha Rental Tak Terkendali
Kapolda Bali Irjen Putu Jayan Danu Putra menyoroti maraknya turis asing di Pulau Dewata mengendarai motor dengan pelat palsu. Ia menyebut hal itu salah satu efek dari usaha rental yang tidak terkendali di Bali.
"Jadi pastinya efek dari para rental-rental ini yang di luar kendali, rental-rental ini juga terlalu lost," kata Putu Jayan saat bertemu dengan wartawan di Pasar Kreneng, Kota Denpasar, Selasa (7/3/2023).
Putu Jayan mengatakan sudah memperingatkan para usaha rental kendaraan di Bali. Seperti menyewakan kendaraan kepada turis yang cakap berkendara, melengkapinya dengan helm dan perlengkapan lainnya, serta pelat nomor yang sesuai aturan.
Simak Video 'Polisi Temukan Banyak Bule Naik Motor 'Ngawur' di Jalanan Bali':