- Apa Itu Kerokan?
- Alat yang Digunakan dan Cara Melakukan Kerokan
- Mengetahui Manfaat Kerokan 1. Mengurangi Gejala Masuk Angin 2. Membantu Meringankan Gejala Perimenopause 3. Mengatasi Pegal 4. Mengurangi Gejala Sakit Punggung 5. Meringankan Peradangan Akibat Hepatitis B 6. Mempercepat Proses Pemulihan Otot
- Risiko yang Perlu Diperhatikan Saat Kerokan 1. Dapat Menimbulkan Iritasi Kulit 2. Pecahnya Pembuluh Darah 3. Membuka Pintu Bagi Kuman Penyebab Penyakit
Masyarakat Indonesia pasti sudah tidak asing dengan istilah kerokan. Kerokan merupakan metode pengobatan tradisional yang diwarisi turun-temurun dan dipercaya ampuh untuk mengatasi gejala masuk angin.
Pengobatan tradisional ini dilakukan dengan menggunakan benda tumpul, seperti koin yang digesekkan ke permukaan kulit. Gesekan ini akan menimbulkan bercak merah dan dipercaya mampu untuk mengatasi pegal linu, nyeri otot, sakit kepala, dan gejala penyakit lainnya.
Kerokan banyak dipilih oleh masyarakat sebagai pengobatan alternatif karena kerokan dinilai cukup praktis, murah, dan efektif untuk membantu menghilangkan gejala masuk angin. Ingin tahu manfaat lain dari kerokan? Simak penjelasan mengenai manfaat kerokan, serta risiko kerokan berikut ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apa Itu Kerokan?
Dikutip dari situs elibrary.unikom.ac.id, kerokan adalah suatu kegiatan menggesekkan benda pipih yang ujung permukaannya tumpul di atas permukaan kulit yang telah diolesi oleh minyak hangat. Kerokan biasanya diaplikasikan pada bagian tubuh tertentu seperti leher atau punggung.
Kerokan dipercaya mampu untuk meringankan gejala masuk angin atau tidak enak badan, seperti sakit kepala, pusing, perut kembung, dan gejala penyakit lainnya. Metode kerokan ini diduga berasal dari Cina yang disebut dengan istilah ghu sha.
Ghu sha dapat diartikan sebagai suatu kegiatan menggosok penyakit dan mengeluarkan penyakit dari tubuh dalam bentuk garis merah di atas kulit. Alat yang digunakan dalam metode ghu sha ini adalah batu giok atau jade stone. Metode pengobatan alternatif ini kemudian menyebar ke beberapa negara di Asia Tenggara, seperti Laos, Kamboja, Thailand, Vietnam, Malaysia, serta Indonesia.
Alat yang Digunakan dan Cara Melakukan Kerokan
Pada umumnya, pengobatan tradisional biasanya membutuhkan sebuat alat. Dalam hal ini, alat yang digunakan untuk kerokan merupakan alat yang memiliki ujung pipih dengan permukaan yang halus agar kulit tidak iritasi.
Di Indonesia sendiri ada banyak alat yang digunakan untuk melakukan kerokan. Mulai dari koin, batu giok, hingga bawang merah. Selain alat-alat tersebut, minyak juga merupakan bahan terpenting yang harus tersedia saat memulai kerokan.
Minyak dapat membantu untuk membuat permukaan kulit menjadi lebih licin sehingga dapat mengurangi risiko inflamasi atau iritasi. Tidak hanya itu, minyak juga dapat berfungsi untuk menghangatkan badan dan merelaksasikan otot-otot. Adapun minyak yang sering digunakan untuk metode kerokan, yaitu minyak tawon, minyak kayu putih, minyak pijat, dan minyak kelapa.
Cara melakukan kerokan pun mudah dan dapat dilakukan oleh siapa saja. Kerokan dimulai dengan menggesek koin atau alat tumpul ke permukaan kulit dari atas ke bawah di sisi kanan dari kiri tulang belakang. Kemudian kerokan dilakukan dengan membuat garis menyamping pada bagian tubuh mengikuti tulang di bagian kiri dan juga kanan. Alat kerokan dipegang 45 derajat agar kulit tidak terlalu sakit saat bergesekan.
Mengetahui Manfaat Kerokan
Dilansir situs Kementerian Kesehatan, ada beberapa manfaat yang bisa didapatkan dari melakukan kerokan untuk kesehatan, di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Mengurangi Gejala Masuk Angin
Salah satu manfaat dari kerokan yang dipercaya oleh masyarakat Indonesia adalah kerokan mampu untuk mengurangi gejala masuk angin. Istilah masuk angin sebenarnya tidak ada dalam istilah medis. Namun, masuk angin umumnya identik dengan gejala tidak enak badan seperti, pegal linu, sakit kepala atau flu.
Kerokan dianggap mampu untuk menghilangkan gejala masuk angin dengan lebih cepat dan murah karena tidak memerlukan banyak peralatan dan dapat dilakukan oleh siapa saja. Selain itu, kerokan juga dinilai mampu untuk memperkuat sistem imun dan mengurangi inflamasi. Sehingga, kerokan dapat meringankan gejala pilek atau demam dengan lebih cepat.
2. Membantu Meringankan Gejala Perimenopause
Manfaat kerokan lainnya adalah untuk membantu meringankan gejala perimenopause. Perimenopause adalah masa transisi yang dialami oleh wanita menjelang menopause.
Masa ini terkadang menimbulkan rasa tidak nyaman di tubuh, seperti sering merasa lelah, insomnia, menstruasi tidak teratur, dan tubuh terasa panas. Kerokan dipercaya mampu untuk membantu meringankan gejala tersebut sehingga tubuh bisa kembali sehat dengan lebih cepat.
3. Mengatasi Pegal
Kerokan juga bermanfaat untuk membantu mengatasi pegal-pegal pada leher maupun bahu. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Archives of Allied Medical Sciences menguji beberapa orang dengan gejala sakit leher dan bahu untuk menerima terapi kerokan dan terapi plasebo.
Hasilnya, kelompok yang menerima kerokan melaporkan bahwa mereka dapat melakukan gerakan memutar leher dengan lebih fleksibel dan rasa sakit yang terjadi akibat sakit leher dan bahu pun jauh berkurang dibandingkan dengan orang yang melakukan terapi plasebo.
Hal ini karena kerokan dapat membantu untuk memberikan efek peregangan pada otot yang tegang, sehingga mampu untuk mengurangi pegal dan ketegangan pada area leher ataupun bahu.
4. Mengurangi Gejala Sakit Punggung
Gejala sakit punggung umumnya banyak diderita oleh manula (manusia usia lanjut). Kondisi ini tentu membuat penderitanya merasa tidak nyaman dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari. Kerokan juga dipercaya ampuh untuk mengatasi sakit punggung yang kerap dialami oleh manula.
Hal ini karena kerokan mampu untuk memberikan efek penghangat di tubuh yang dapat meningkatkan fleksibilitas area punggung bagian bawah. Selain itu, kerokan juga terbukti mampu untuk mengurangi rasa sakit pada area punggung dan meningkatkan kemampuan mobilitas tubuh.
5. Meringankan Peradangan Akibat Hepatitis B
Hepatitis B adalah penyakit yang terjadi akibat infeksi dari virus yang menyebabkan peradangan atau inflamasi serta luka pada bagian liver. Dalam hal ini, kerokan diyakini mampu untuk membantu mengurangi peradangan liver kronis. Namun, hingga saat ini masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan manfaat kerokan bagi penderita penyakit Hepatitis B.
6. Mempercepat Proses Pemulihan Otot
Manfaat kerokan lainnya untuk kesehatan adalah membantu mempercepat proses pemulihan otot, terutama pada atlet. Kerokan dipercaya mampu untuk membantu menjaga kebugaran dan mengembalikan kondisi atlet agar tetap prima. Kerokan juga dianggap dapat membantu untuk pemulihan otot yang tegang dari latihan olahraga yang berat.
Risiko yang Perlu Diperhatikan Saat Kerokan
Kerokan merupakan pengobatan tradisional yang terbilang cukup murah dan efektif dalam meringankan gejala masuk angin dan rasa tidak nyaman pada tubuh. Namun, sering melakukan kerokan ternyata dapat menimbulkan risiko yang buruk untuk tubuh. Berikut ini beberapa risiko yang perlu diperhatikan saat kerokan.
1. Dapat Menimbulkan Iritasi Kulit
Salah satu dampak negatif dari melakukan kerokan adalah timbulnya iritasi pada kulit. Iritasi ini dapat terjadi karena gesekan yang keras secara berulang kali. Hal ini bisa mengakibatkan luka dan rasa sakit pada permukaan kulit.
2. Pecahnya Pembuluh Darah
Saat melakukan kerokan, akan timbul bercak merah halus pada permukaan kulit. Warna merah yang muncul saat dikerok ini adalah tanda pecahnya pembuluh darah kecil di area bawah lapisan kulit. Kerokan yang dilakukan pada area tertentu seperti pada bagian leher akan membuat pembuluh darah terus menerus melebar karena sering dikerok sehingga dapat berisiko pecah dan mengakibatkan serangan stroke.
3. Membuka Pintu Bagi Kuman Penyebab Penyakit
Risiko lainnya yang bisa timbul dari melakukan kerokan adalah masuknya bakteri penyebab penyakit dari pori-pori kulit yang terbuka. Saat kerokan, pori-pori tubuh akan terbuka lebar dan tanpa disadari dapat menjadi pintu masuk bagi berbagai kuman penyebab penyakit.
Nah, itulah beberapa manfaat kerokan serta dampak dari melakukan kerokan. Kerokan pada umumnya memang terbilang aman. Namun, jika sering dilakukan bisa menimbulkan efek negatif bagi tubuh. Oleh karena itu, jika badan terasa tidak nyaman atau timbul gangguan kesehatan lainnya, segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang lebih tepat.
(des/des)