- Apa itu Sindrom Iritasi Usus Besar?
- Penyebab Sindrom Iritasi Usus Besar 1. Kontraksi Otot di Usus 2. Masalah Sistem Saraf 3. Infeksi Parah 4. Stres 5. Perubahan Mikroba Usus
- Gejala Sindrom Iritasi Usus Besar
- Cara Mengobati Sindrom Iritasi Usus Besar 1. Olahraga Teratur 2. Hindari Merokok 3. Menjaga Asupan Makan
Sindrom iritasi usus besar ditandai dengan adanya kumpulan gejala akibat iritasi pada saluran pencernaan. Sindrom iritasi usus besar dapat menyebabkan rasa tidak nyaman dan sakit pada bagian perut. Walaupun tidak mengancam nyawa, kondisi ini dapat mengganggu kegiatan penderitanya karena fungsi dari kolon dapat terusik.
Selain itu, kelainan iritasi usus besar termasuk kondisi kronis yang harus ditangani dalam jangka waktu panjang. Untuk mengatasinya tentu kamu perlu tahu apa penyebab, gejala dan gimana cara pengobatannya. Jadi tanpa basa basi, langsung saja simak artikel di bawah ini.
Apa itu Sindrom Iritasi Usus Besar?
Sebelum mengetahui penyebabnya, kamu harus tahu dulu apa itu sindrom iritasi usus besar. Dikutip dari laman Mayo Clinic, Irritable Bowel Syndrome (IBS) adalah gangguan umum yang mempengaruhi lambung, usus, atau saluran pencernaan. Secara umum, kelainan iritasi ini terjadi mengenai usus besar. Kondisi ini lebih sering terjadi pada wanita atau orang di bawah usia 50 tahun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hampir sama dengan maag, IBS juga termasuk penyakit kambuhan yang berjangka panjang sehingga bisa muncul dan pergi dari waktu ke waktu. Sindrom iritasi usus besar dapat dikatakan masalah seumur hidup yang membuat frustasi dan berdampak besar pada kehidupan sehari-hari.
Penyebab Sindrom Iritasi Usus Besar
Faktor penyebab dari sindrom iritasi usus besar sampai saat ini masih belum dipastikan. Namun, terdapat beberapa penyebab yang mungkin dapat memicu munculnya sindrom iritasi ini. Mengutip dari laman Mayo Clinic, berikut pembahasannya.
1. Kontraksi Otot di Usus
Sindrom iritasi usus besar mungkin dapat muncul karena adanya kontraksi otot di usus. Secara umum, dinding usus dilapisi dengan lapisan otot yang berkontraksi saat terjadi perpindahan makanan melalui saluran pencernaan. Kontraksi yang lebih kuat dan bertahan lebih lama dari biasanya dapat menyebabkan gas, kembung, dan diare.
2. Masalah Sistem Saraf
Masalah dengan saraf di sistem pencernaan dapat menyebabkan ketidaknyamanan saat perut meregang karena gas atau feses. Hal ini dapat menyebabkan rasa sakit, diare atau sembelit.
3. Infeksi Parah
IBS juga dapat berkembang setelah serangan diare parah yang disebabkan oleh bakteri atau virus. Kondisi ini disebut dengan gastroenteritis. IBS mungkin juga dapat disebabkan karena pertumbuhan bakteri yang berlebihan di usus.
4. Stres
Seseorang yang sering mengalami stres, terutama di masa kanak-kanak cenderung memiliki lebih banyak gejala IBS.
5. Perubahan Mikroba Usus
Penyebab terakhir adalah IBS mungkin muncul akibat perubahan mikroba usus, termasuk perubahan bakteri, jamur, dan virus. Penelitian menunjukkan bahwa mikroba pada penderita IBS mungkin berbeda dari orang yang tidak memiliki IBS.
Gejala Sindrom Iritasi Usus Besar
Kamu harus membedakan gejala sakit perut biasa dengan gejala sindrom iritasi usus besar. Mengutip dari situs my.clevelandclinic.org, berikut adalah gejala sindrom iritasi usus besar.
- Perut kembung
- Diare atau sembelit
- Buang gas berlebih
- Gerakan usus yang lebih keras atau lebih longgar dari biasanya
- Sakit perut atau kram yang biasanya terjadi di bagian bawah perut
- Munculnya lendir di kotoran atau tinja (mungkin terlihat keputihan).
Cara Mengobati Sindrom Iritasi Usus Besar
Tidak ada pengobatan khusus untuk menyembuhkan sindrom iritasi usus besar. Namun, kamu dapat mengatasi kondisi ini dengan perubahan pola makan dan gaya hidup. Dikutip dari laman NHS, berikut adalah caranya.
1. Olahraga Teratur
Berolahraga secara teratur dapat mengurangi gejala sindrom iritasi usus besar dengan mempercepat proses pencernaan dan mencegah sembelit. Olahraga yang cocok untuk kesehatan usus di antaranya adalah jogging, lompat tali, berenang, bersepeda, mendayung, dan lain-lain.
2. Hindari Merokok
Mengurangi bahkan menghindari untuk merokok dapat meredakan gejala dari sindrom iritasi usus besar. Selain merokok, penderita sindrom ini juga perlu menghindari minuman beralkohol.
3. Menjaga Asupan Makan
Salah satu gejala dari sindrom iritasi usus besar ini adalah buang gas berlebih. Maka kamu perlu menghindari asupan tertentu seperti minuman berkarbonasi atau makanan yang dapat memicu peningkatan gas. Perbanyak konsumsi makanan yang berserat tinggi seperti buah, kacang, dan sayuran. Jangan lupa untuk meminum air putih yang cukup, setidaknya 3-4 gelas per hari.
Selain itu, kamu juga dapat melakukan terapi medis untuk mengobati gejala kondisi ini seperti antibiotik, probiotik, antidepresan, hingga antispasmodik. Pilihan terapi disesuaikan dengan gejala yang dialami oleh penderita IBS.
Nah, itulah pengertian, penyebab, gejala, pengobatan dari sindrom iritasi usus besar atau irritable bowel syndrome. Semoga informasi ini dapat membantu ya, detikers!
(des/des)