Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Badung bakal menggelontorkan dana Rp 92 miliar untuk insentif desa berprestasi. Jumlah tersebut 20 persen dari dana pajak dan retribusi Rp 460 miliar yang sengaja disisihkan.
Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta memastikan program pemberian dana insentif desa khusus bagi desa berprestasi akan berlangsung 2023 ini. Karena itu Giri Prasta menuntut desa-desa di Badung bekerja lebih giat jika ingin mendapat "bonus" lebih dari pemerintah.
"Saya sudah hitung dan rapat, dana yang diberikan ke desa (diambil) dari pajak dan retribusi, Rp 460 miliar. Tahun 2023 ini saya akan gunakan 20 persennya, sebesar Rp 92 miliar untuk saya gerakkan menjadi dana insentif desa, untuk desa berprestasi," tegas Giri Prasta, Senin (27/2/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya wacana insentif desa berprestasi sudah dilontarkan Giri Prasta saat penyerahan dana bantuan keuangan khusus (BKK) TPS 3R, Kamis (23/2/2023) lalu. Menurutnya tolok ukur desa berprestasi dilihat dari inovasinya.
"Tolok ukurnya bagaimana desa bisa menggerakkan data terintegrasi, digitalisasi, sampai penanganan stunting. Desa mampu pembangunan lahan pertanian berkelanjutan, menjalankan TPS 3R, banyak lagi," sebut bupati dua periode ini.
Selain itu, Pemkab Badung menyalurkan dana Bantuan Keuangan Khusus (BKK) di tiga kecamatan di Badung utara, yakni Petang sebanyak enam desa Rp 56 miliar, 15 desa di Kecamatan Mengwi sebesar Rp 142 miliar, dan 17 desa di Kecamatan Abiansemal dengan dana BKK sebesar Rp 170 miliar.
"Program BKK ini baru pemanasan di tahun 2023. Belum hibah, belum lagi bansos. Program BKK ini sebetulnya memudahkan kepala desa untuk pembangunan desa. Pengelolaan dilakukan desa itu sendiri. Nanti akan ada hibah dan bansos," pungkasnya.
(hsa/gsp)