Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Perindo Kabupaten Buleleng menarik kadernya yang merupakan anggota DPRD Gusti Made Kusumayasa dari Fraksi Demokrat-Perindo. Fraksi di DPRD Buleleng yang sudah tergabung kurang lebih selama tiga tahun pun terancam bubar.
Ketua DPD Partai Perindo Wayan Suyama mengatakan ada dua alasan penarikan satu-satunya kader Perindo yang duduk di kursi DPRD Buleleng itu. Pertama, Perindo merasa kecewa terhadap fraksi Demokrat-Perindo.
"Alasannya pertama, yaitu karena fraksi Demokrat-Perindo tidak pernah menyampaikan yaitu hasil kegiatan yang dilakukan oleh fraksi selama tiga tahun lebih di DPRD sebagai dewan," kata Ketua DPD Partai Perindo Wayan Suyama saat dikonfirmasi detikBali, Jumat (24/2/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Atas dasar itulah, Suyama mengaku sempat mencoba menghubungi Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Buleleng Luh Gede Herryani melalui telepon dengan tujuan untuk berkonsultasi. Namun Suyama mengaku niatannya tersebut tidak pernah mendapatkan respons.
"Saya mau berkonsultasi, berkoordinasi, musyawarah dengan Ketua DPC Demokrat, melalui telepon saya mau ajak bertemu nggak dibales, WA pernah dibalas sekali. Karena beliau masih ada di Jakarta, setelah datang dari Jakarta dia (janji) akan bertemu, akhirnya saya tunggu lebih dari delapan bulan tapi tidak ada tindak lanjutnya. Maka dari itu saya berkesimpulan untuk tidak bergabung lagi," jelasnya.
Sementara itu, Ketua DPC Partai Demokrat Luh Gede Herryani alias Luh De mengaku menyesalkan permasalahan ini. Menurutnya masalah ini murni diakibatkan oleh komunikasi yang kurang baik antara Demokrat dan Perindo.
"Mungkin ini terjadi miskomunikasi karena beda partai dan artinya karena kesibukan masing-masing pihak," katanya saat dikonfirmasi terpisah.
Ia pun berharap masalah ini bisa segera diselesaikan dengan baik dan berharap Perindo tetap tergabung dalam satu fraksi. Untuk itu, Luh De dalam waktu dekat akan segera mengadakan pertemuan dengan Ketua DPD Partai Perindo Buleleng.
"Kami harapkan yang terbaik. Apalagi kan kami (Demokrat) itu berkoalisi juga dengan PDIP. Sebenarnya kalau ini bubar artinya Perindo akan berkoalisi dengan ke PDIP, jadi sama saja," pungkasnya.
(nor/bir)