Ketua Aliansi Pelaku Pariwisata Marginal Bali I Wayan Puspa Negara menanggapi maraknya tren jual hotel di Bali. Dia mengaku tak heran, mengingat jumlah kamar yang tersedia tidak sebanding dengan jumlah kedatangan wisatawan.
Tengoklah, jumlah kamar hotel di Bali mencapai 166 ribu sebelum pandemi. Sementara jumlah wisatawannya 52 ribu per hari. "Jumlah kamar dibandingkan jumlah wisatawan kan tekor," ujarnya, Selasa (21/2/2023).
Karenanya, ia menilai jual hotel menjadi hal yang biasa, terutama di wilayah Legian, Badung. Namun, ia memaklumi beritanya menjadi seolah-olah besar karena yang dijual adalah hotel bintang lima di kawasan Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan, Badung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: PHRI Bali: Hotel Dijual Sudah Biasa |
Padahal, di Legian setiap tahun selalu ada saja hotel yang berganti kepemilikan. Hal itu terpantau lewat Legian Bali Association, yang dibentuk oleh Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) untuk koordinasi antar general manager hotel di kawasan Legian.
"Hotel dijual di Legian ada setiap tahun. Mereka jual kan nggak perlu laporan, kalau tidak laku, kami tahu kan ada LBA," terang Puspa Negara.
Malah, sambung dia, laku atau tidaknya suatu hotel dijual di Legian terlihat dari pembayar iuran. "Di Jalan Padma ada dua hotel yang ganti pemilik pasca pandemi," ungkapnya.
Menurut Puspa Negara, biasanya ada dua hal yang melatari penjualan hotel. Pertama, karena pemilik lamanya bangkrut. Kedua, upaya upgrade hotel.
Selain dua alasan tersebut, wisatawan yang datang saat ini juga cenderung menyukai penginapan yang lebih privat, seperti villa, penthouse, kondotel, dan resor.
"Permintaan pasar terhadap hotel flat turun, tapi akomodasi yang lebih memenuhi kebutuhan rumah tangga meningkat," tutur Puspa Negara.
Akomodasi yang dimaksud, yakni fasilitas kolam renang pribadi, jacuzi, hingga layanan tukang masak pribadi. Beberapa hotel berbintang disebut mulai menawarkan ini.
Sebelumnya, Wakil Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya juga membenarkan bahwa jual hotel di Bali bukan lah hal baru.
Jual beli hotel di Bali bahkan kerap terjadi sebelum pandemi. "Persoalan hotel dijual itu persoalan yang biasa saja, baik di situasi normal maupun saat pandemi. Sudah hal yang biasa, namanya juga bisnis," katanya, Sabtu (18/2/2023.
(BIR/gsp)