Sosok Raja Denpasar IX Ida Tjokorda Ngurah Jambe Pemecutan

Sosok Raja Denpasar IX Ida Tjokorda Ngurah Jambe Pemecutan

Tim detikBali - detikBali
Minggu, 19 Feb 2023 21:18 WIB
Raja Denpasar IX Ida Tjokorda Ngurah Jambe Pemecutan.
Foto Raja Denpasar IX Ida Tjokorda Ngurah Jambe Pemecutan. (Istimewa)
Denpasar -

Raja Denpasar IX Ida Tjokorda Ngurah Jambe Pemecutan meninggal dunia pada usia 80 tahun di RSUP Prof Ngoerah, Sabtu (18/2/2023). Ida Tjokorda lahir pada 15 Juni 1943 di Puri Agung Denpasar.

Putra pertama Raja Denpasar IX Anak Agung Ngurah Agung Wira Bima Wikrama menuturkan almarhum meninggalkan lima orang anak, 11 cucu, dan dua orang cicit. Ia mengenang almarhum sebagai sosok yang karismatik dan bijaksana semasa hidupnya.

"Beliau ini punya komitmen untuk melestarikan budaya puri. Karena kalau budaya puri hilang, maka habislah budaya kita," tutur Agung Wira kepada detikBali, Minggu (19/2/2023) sore.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagai informasi, Puri Agung Denpasar secara resmi digunakan sebagai pusat Kerajaan Badung sejak 1788. Adapun Raja Denpasar pertama bernama I Gusti Ngurah Made Pamecutan dari trah Pemecutan (1788-1813).

Sementara itu, Ida Tjokorda Ngurah Jambe Pemecutan merupakan gelar untuk Raja Denpasar IX. Lantas, bagaimana profil dan sosok Ida Tjokorda?

ADVERTISEMENT

Profil Raja Denpasar IX Ida Tjokorda Ngurah Jambe Pemecutan

Dilansir dari laman resmi Puri Agung Denpasar, Cokorda Ngurah Mayun Samirana dinobatkan sebagai Raja Denpasar IX dan bergelar sebagai Tjokorda Ngurah Jambe Pemecutan pada 25 November 2005. Sang istri, I Gusti Ayu Raka Suratmi dari Jero Gede Kerobokan, Badung juga dinobatkan sebagai dampati yang bergelar Anak Agung Ayu Oka Pemecutan.

Raja Denpasar IX adalah putra pertama dari Ida Cokorda Ngurah Agung. Sang ibu bernama Anak Agung Sagung Putri dari Puri Pemecutan sekaligus putri tertua dari Anak Agung Gede Lanang Pemecutan.

Dijelaskan, rangkaian upacara penobatan raja atau Abhiseka Ratu merupakan wujud pelestarian warisan budaya leluhur. Upacara penobatan raja itu juga tidak terkait dengan masalah ketatanegaraan.

Sebelum ditunjuk sebagai Raja Denpasar IX, Ida Tjokorda pernah berprofesi sebagai pegawai negeri sipil (PNS) di Pemerintah Provinsi Bali pada era kepemimpinan Ida Bagus Mantra. Sebelumnya, ia menempuh pendidikan terakhir di Fakultas Hukum Universitas Negeri Jember.

Ida Tjokorda juga pernah menjabat sebagai Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Bali. Tak hanya itu, Ida Tjokorda juga berkiprah sebagai anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI).

Dalam kiprahnya di pemerintahan, Ida Tjokorda turut menggagas pendirian monumen perjuangan Cokorda Agung Tresna. Monumen tersebut terletak di persimpangan Jalan Gatot Subroto dan Jalan Nangka. Ia pun turut menggagas nama Jalan Cokorda Agung Tresna di Renon.

Saat mengemban amanah sebagai Raja Denpasar IX, Ida Tjokorda pernah mengumpulkan raja atau sultan se-Nusantara yang tergabung dalam Forum Silaturahmi Keraton Nusantara (FSKN) pada 2006. Ketika itu, Ida Tjokorda didaulat sebagai Ketua Umum FSKN.

Pada Agustus 2019, terbentuk Majelis Adat Kerajaan Nusantara (MAKN). Ida Tjokorda juga dipercaya sebagai Ketua Dewan Kerajaan Nusantara.




(iws/BIR)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads