Diktator adalah pemimpin yang memiliki kekuasaan mutlak dan biasanya diperoleh melalui cara kekerasan atau dengan cara yang tidak demokratis. Sistem politik ini merupakan sistem politik yang memiliki ciri-ciri yang hampir sama dengan sistem politik totalitarianisme.
Nah, dalam artikel ini, kita akan mengetahui lebih dalam tentang apa itu diktator. Bagi kamu yang ingin tahu bagaimana cara kepemimpinan diktator, mari simak pembahasannya di bawah ini!
Pengertian Diktator
Diktator adalah salah satu cara pemerintahan yang memusatkan segala kekuasaan pada satu orang saja, tidak ada mufakat, tidak ada musyawarah, dan tidak ada perundingan dengan utusan-utusan rakyat. Dikutip dari buku Mencapai Indonesia Merdeka oleh Ir. Soekarno, seorang diktator akan menentukan dan memutuskan segala hal sendiri tanpa ada ikut campur dari pihak lain dalam negara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diktator duduk di pucuk tertinggi kekuasaan dalam sebuah pemerintahan negara dan orang yang berada di bawahnya harus bertanggung jawab kepadanya. Ia akan memberi perintah dan orang lain hanya mengerjakan perintah dari pemimpin diktator tersebut.
Istilah diktator sangat erat dengan bentuk penindasan serta kekerasan. Pemerintahan yang menggunakan sistem politik diktator tidak akn memberikan ruang bagi rakyatnya untuk ikut serta dalam pembuatan kebijakan publik bagi suatu negara.
Penyebab Diktator
Munculnya seorang pemimpin diktator dalam suatu bangsa pada umumnya karena keadaan politik, ekonomi, dan mungkin tradisi bangsa yang bersangkutan. Dilansir dari jurnal berjudul Peristiwa Holocaust (1933-1945) Masa Pemerintahan Adolf Hitler oleh Tegar Yusvandari, berikut adalah penyebab diktator.
- Rakyat tidak puas dengan pemerintahan yang sedang berkuasa. Perasaan ini timbul karena pemerintahan yang lemah dan tidak efektif, seperti pada halnya negara Italia sebelum fasisme.
- Keadaan rakyat yang sedang menderita serta putus asa. Cara-cara yang sangat menarik ditawarkan kepada rakyat sehingga rakyat menerima dan mengikutinya, seperti Rusia yang mengikuti Lenin dan Jerman yang mengikuti Hitler.
- Sang diktator dan pengikutnya memegang kekuasaan dalam sebuah negara, hal ini dapat terjadi secara legal dan sesuai konstitusi. Contohnya seperti Nazi Hitler yang menguasai kursi parlemen secara mayoritas atau Musolini yang dipilih sebagai perdana menteri oleh raja. Diktator juga dapat muncul dengan jalan kekerasan seperti yang terjadi pada golongan Bolsyewik di Rusia.
- Oposisi yang dihancurkan, baik dengan cara kekerasan maupun dengan cara anti kekerasan. Diktator biasanya akan merubah pemerintahannya dan membangun sebuah sistem yang bisa menghancurkan lawan-lawannya dan dilakukan atas nama kepentingan bangsa.
Ciri Kediktatoran dalam Suatu Negara
Suatu negara yang dipimpin oleh pemimpin diktator biasanya akan memiliki berbagai ciri umum. Berikut adalah beberapa ciri kediktatoran di dalam suatu negara.
1. Demokrasi Palsu
Untuk melaksanakan kekuasaan yang absolut, seorang diktator menggunakan kebebasan individu dan tanggung jawab. Namun, dalam kenyataannya ternyata berlarian karena kemerdekaan individu itu ditindas dan mereka hanya diwajibkan menerima serta menjalankan perintah dari seorang diktator.
2. Prinsip Pemimpin
Dalam kediktatoran, ada seseorang yang dipersonifikasikan sebagai bangsa dan negara. Contohnya adalah Adolf Hitler yang memperkenalkan negaranya kepada dunia sebagai orang nomor satu.
3. Partai
Sang diktator biasanya akan didukung oleh partai politik yang didirikannya dan menjadi partai penguasa dalam negara. Partai ini akan menguasai pemerintahan yang tentunya dipimpin oleh sang diktator.
4. Ideologi
Ideologi disebarluaskan sebagai satu-satunya ideologi yang benar dan bangsa akan bergerak sesuai dengan ideologi tersebut. Hal tersebut dilakukan untuk mendapatkan dorongan moral bagi seorang pemimpin diktator.
5. Penindasan
Seorang pemimpin diktator biasanya akan menindas rakyatnya serta pihak oposisi. Semua oposisi harus disingkirkan dan hak asasi manusia akan diabaikan.
6. Totalitarianisme
Melalui totalitarianisme in, penguasaan negara terhadap individu menjadi sempurna sesuai dengan prinsip bahwa individu ada untuk negara dan setiap individu mendapatkan kemerdekaan hanyalah dalam pengabdian kepada negaranya. Dengan cara ini, seorang diktator dapat memaksakan cita-cita dan kehendaknya terhadap seluruh bangsa.
Jenis-jenis Kediktatoran
Dilansir dari buku Mengenal Orde Baru oleh Dhianita Kusuma Pertiwi, terdapat beberapa jenis dari kediktatoran. Berikut adalah jenis-jenis kediktatoran.
1. Diktator Militer
Dalam jenis ini, sebuah negara akan dipimpin oleh seseorang yang berlatar belakang militer. Militer akan memimpin negara dengan cara yang menggunakan kepemimpinan diktator.
2. Diktator Partai Tunggal
Dalam jenis ini, sebuah partai akan menguasai satu negara yang dipimpin oleh seorang diktator. Dalam hal ini, partai tunggal tersebut akan mengatur jalannya negara.
3. Diktator Monarki
Sistem monarki adalah sistem yang menjadikan raja/ratu/sultan menjadi pemimpin negara dan memiliki bentuk negara berupa kerajaan. Dalam hal ini, seorang raja memiliki kekuasaan yang absolut tanpa melibatkan rakyat dan pihak lainnya.
Gaya Kepemimpinan Diktator
Gaya kepemimpinan diktator adalah kepemimpinan yang memusatkan kekuasaan pada pemimpin teratasnya. Dalam hal ini, semua kebijakan publik hanya akan ditentukan oleh satu orang pemimpin tersebut.
Pemimpin diktator juga akan melakukan segala macam cara untuk mencapai tujuannya. Bahkan, dengan menggunakan kekerasan kepada pihak yang berlawanan dan mengakuinya sebagai kepentingan negara.
Jadi, diktator adalah pemimpin yang mempunyai kekuasaan mutlak dan biasanya diperoleh melalui cara kekerasan atau dengan cara yang tidak demokratis. Pemimpin diktator akan menentukan jalannya suatu negara hanya dengan keputusannya seorang diri.
(khq/fds)