Kontraksi palsu atau braxton hicks adalah kontraksi yang terjadi dengan pola yang tidak teratur dan sering muncul pada saat kehamilan. Kontraksi ini biasanya terjadi ketika memasuki trimester kedua kehamilan.
Kontraksi palsu tentu berbeda dengan kontraksi menjelang persalinan. Kontraksi palsu biasanya terjadi tidak teratur dan umumnya hanya berlangsung singkat antara 30 sampai 40 detik. Kontraksi akan sering terjadi jika ibu hamil lebih sering berdiri atau mengalami dehidrasi.
Ingin tahu lebih lanjut mengenai penyebab kontraksi palsu pada saat kehamilan serta bagaimana cara mengatasinya? Simak selengkapnya berikut ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penyebab Kontraksi Palsu
Kontraksi palsu atau biasa dikenal dengan braxton hicks terjadi dengan pola yang tidak teratur dan tidak dapat diprediksi. Selama masa kontraksi, perut akan terasa kram dan tegang. Rasanya hampir sama seperti saat mengalami kram menstruasi.
Dilansir Healthline, salah satu penyebab dari kontraksi palsu adalah karena dehidrasi, seks, atau penuhnya kandung kemih yang dapat menekan rahim, sehingga menimbulkan kontraksi. Selain itu, aktivitas berlebihan pada saat masa kehamilan seperti terlalu banyak berdiri atau melakukan olahraga berat juga bisa menimbulkan kontraksi pada ibu hamil.
Kontraksi palsu merupakan hal yang cukup wajar terjadi pada saat kehamilan dan bukan sesuatu yang perlu dikhawatirkan. Sebab, kontraksi palsu tidak akan menyebabkan pembukaan mulut rahim untuk proses persalinan. Kontraksi ini justru berguna untuk melunakkan mulut rahim, sehingga mempermudah proses persalinan nantinya.
Ciri-Ciri Kontraksi Palsu
Untuk memahami lebih jauh tentang kontraksi palsu pada masa kehamilan, terdapat beberapa ciri-ciri kontraksi palsu, yakni sebagai berikut.
1. Pola Kontraksi Tidak Teratur
Dikutip dari situs Verywell Health, kontraksi palsu biasanya dapat terjadi secara tiba-tiba dengan pola yang tidak dapat diprediksi. Kontraksi palsu umumnya dapat berlangsung dalam waktu yang singkat selama beberapa detik.
Terkadang, kontraksi bisa tidak muncul selama beberapa hari, tetapi pada akhirnya pola kontraksi akan menjadi lebih sering dengan semakin berjalannya waktu kehamilan. Rasa nyeri pada kontraksi palsu biasanya hanya bersifat lemah. Namun, nyeri kontraksi akan menjadi lebih kuat dan lebih menyakitkan menjelang persalinan.
2. Rasa Tidak Nyaman di Area Perut
Kontraksi palsu biasanya dimulai dari rasa tidak nyaman dan tegang di area punggung. Kemudian, rasa nyeri itu menjalar dan bergerak hingga ke area perut bagian bawah dan panggul. Tak jarang rasa nyeri akibat kontraksi palsu ini dapat terjadi hingga ke bagian paha.
Hal ini tentu dapat membuat ibu hamil merasa tidak nyaman. Untuk meredakan nyeri selama masa kontraksi palsu, ibu hamil disarankan untuk berolahraga ringan seperti yoga atau berkonsultasi dengan dokter dan tenaga kesehatan untuk melakukan pemeriksaan rutin.
3. Tidak Diikuti Pecahnya Air Ketuban
Kontraksi palsu biasanya juga tidak diikuti dengan pecahnya air ketuban seperti pada kontraksi yang sebenarnya. Namun, jika kontraksi palsu diikuti oleh keluarnya cairan air ketuban, maka hal tersebut perlu diwaspadai. Segera berkonsultasi dengan dokter kandungan untuk mendapatkan penganan yang lebih tepat.
4. Tidak Disertai Bercak Darah
Kontraksi palsu merupakan hal yang wajar terjadi saat masa kehamilan. Namun, jika kontraksi terjadi disertai oleh keluarnya noda kecoklatan atau bercak darah, maka hal tersebut perlu untuk diwaspadai. Hal ini karena kontraksi palsu hanya menyebabkan rasa nyeri sesaat dan tidak teratur. Jika kontraksi diikuti oleh bercak darah dan keluarnya cairan, maka sebaiknya segera konsultasikan ke dokter kandungan atau tenaga ahli kesehatan lainnya untuk melakukan pemeriksaan.
Cara Meredakan Sakit Jika Terjadi Kontraksi Palsu
Dilansir situs Webmd, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk meredakan rasa nyeri saat kontraksi palsu, yaitu sebagai berikut.
1. Minum Air
Pastikan untuk memenuhi asupan cairan yang cukup selama masa kehamilan untuk menghindari rasa nyeri yang parah saat kontraksi palsu.
2. Beristirahat yang Cukup
Hindari melakukan aktivitas yang berat saat masa kontraksi untuk menghindari rasa nyeri menjadi semakin parah.
3. Berjalan-jalan
Luangkan waktu untuk bergerak dengan berjalan-jalan di sekitar rumah untuk meredakan rasa nyeri akibat kontraksi.
4. Kurangi Stress
Stress bisa memperburuk rasa nyeri saat kontraksi. Oleh karena itu, cobalah untuk mengistirahatkan tubuh dan lakukan hal yang membuat rileks, seperti membaca buku atau pijat.
Perbedaan Kontraksi Palsu dengan Kontraksi Asli
Dikutip dari Health Line, berikut ini beberapa perbedaan antara kontraksi palsu dengan kontraksi asli.
Waktu Terjadi
- Kontraksi palsu: Terjadi sejak awal, tetapi kebanyakan wanita tidak merasakannya hingga trimester kedua atau trimester ketiga.
- Kontraksi asli: Terjadi pada minggu ke-37 kehamilan atau bisa lebih cepat dan dapat menjadi pertanda persalinan prematur.
Gejala
- Kontraksi palsu: Kram dan tegang yang bersifat kuat atau lemah.
- Kontraksi asli: Rasa kram dan nyeri yang kuat dan terjadi secara intens, sehingga membuat penderitanya kesulitan berjalan dan akan terasa semakin sakit dari waktu ke waktu.
Lokasi
- Kontraksi palsu: Perut bagian depan hingga ke pinggang.
- Kontraksi asli: Dimulai dari area belakang punggung kemudian rasa nyeri menjalar hingga ke area perut.
Durasi
- Kontraksi palsu: Berlangsung dengan durasi yang tidak teratur.
- Kontraksi asli: Rasa nyeri kontraksi alsi bisa berlangsung dengan durasi yang lama dan kuat. Semakin berjalannya waktu, durasi kontraksi bisa menjadi lebih sering.
Nah, itu dia penjelasan mengenai penyebab kontraksi palsu, cara mengatasinya, dan perbedaannya dengan kontraksi asli menjelang persalinan. Apabila detikers mengalami gejala-gejala di atas, tidak perlu khawatir. Tetap jaga kesehatan dan cukup istirahat, ya. Semoga informasi ini bermanfaat.
(des/des)