.webp)
Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) terhitung sejak 1 Januari hingga 9 Februari 2023 mencapai 62 kasus di Kabupaten Karangasem. Jumlahnya menurun dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu 79 kasus.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem I Gusti Bagus Putra Pertama mengatakan awal Januari memang bisa dibilang cukup banyak ditemukan kasus DBD, karena sedang musim hujan. Sehingga banyak genangan air yang membuat nyamuk berkembang biak.
"Untuk awal tahun ini bisa dibilang kasusnya menurun jika dibandingkan dengan awal tahun lalu. Tapi hanya menurun sedikit," kata Bagus, Kamis (9/2/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bagus mengatakan untuk kasus DBD awal tahun ini masih didominasi di wilayah perkotaan, seperti Subagan, Karangasem dan Bugbug yang mencapai 24 kasus.
Sedangkan wilayah Kecamatan Rendang tidak ditemukan kasus demam berdarah sampai saat ini.
Ia berharap masyarakat tetap menerapkan pola hidup sehat untuk mencegah nyamuk berkembang biak, sehingga kasus bisa terus menurun sampai akhir tahun nanti.
Dengan menerapkan PSN 3M, yaitu pemberantasan sarang nyamuk dengan menguras, menutup, dan mengubur.
"Semoga dengan kesadaran masyarakat kasus DBD di Karangasem terus menurun agar tidak seperti tahun lalu yang mencapai 822 kasus dalam setahun," kata Bagus.
Ia juga mengatakan bahwa wilayah-wilayah yang selama ini cukup banyak ditemukan kasus DBD seperti perkampungan padat penduduk dan yang lainnya rutin dilakukan pengasapan atau fogging.
Harapannya, dapat membunuh nyamuk demam berdarah dewasa agar tidak sampai berkembang biak.
(BIR/iws)
