227 bencana alam terjadi di Kabupaten Karangasem sejak awal tahun. Mulai dari pohon tumbang hingga tanah longsor. Dari ratusan bencana tersebut kerugian yang dialami lebih dari Rp 1,4 miliar.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Karangasem Ida Bagus Ketut Arimbawa mengatakan bencana alam banyak terjadi di awal tahun dipengaruhi cuaca ekstrem. Yakni intensitas hujan tinggi disertai angin kencang.
"Tapi di awal tahun ini meskipun terdapat banyak kejadian tapi tidak sampai menimbulkan korban jiwa hanya ada 3 orang mengalami luka ringan. Dampak yang ditimbulkan kebanyakan merusak rumah warga dan juga senderan palinggih maupun rumah," kata Arimbawa, Minggu (5/2/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arimbawa mengatakan, hampir seluruh kecamatan di Karangasem rawan bencana. Namun sepanjang 2023 Kecamatan Bebandem yang paling banyak terjadi bencana. Total ada 63 kejadian. Disusul Kecamatan Kubu 46 kejadian. Sedangkan kecamatan lain relatif berimbang.
"Untuk bencana lebih didominasi pohon tumbang yang mencapai 143 kejadian kebanyakan menimpa rumah warga dan juga akses jalan umum," kata Arimbawa.
Arimbawa mengimbau masyarakat yang tinggal di wilayah rawan bencana untuk waspada. Misalnya di dekat rumah ada pohon besar. Atau tinggal di dekat tebing. Lebih baik segera mengungsi ke rumah kerabat bila ada hujan deras disertai angin kencang.
Arimbawa juga mengatakan kesadaran masyarakat masih kurang. Bahkan BPBD sudah beberapa kali terjun langsung ke masyarakat untuk memberikan pemahaman.
"Saya sudah beberapa kali mengimbau masyarakat yang rumahnya dekat dengan pohon besar agar segera di tebang namun tidak pernah dilakukan," kata Arimbawa.
(hsa/hsa)