.webp)
Kecelakaan yang belakangan kerap terjadi di tanjakan Pura Goa Gong, Kelurahan Jimbaran, Kuta Selatan, Badung, Bali, didominasi kendaraan berat. Tanjakan itu memang sangat berbahaya bagi kendaraan besar karena kondisi jalan curam dan menikung tajam.
Rambu larangan melintas bagi kendaraan bus maupun kendaraan barang sebetulnya sudah terpasang di area masuk menuju Jalan Goa Gong. Tetapi dari sederet peristiwa yang terjadi, seolah rambu larangan itu dicueki karena kendaraan yang dilarang tetap saja melintas di sana.
"Rambu larangan itu sudah dipasang, yang jalan Kampus Unud ke kiri masuk Goa Gong," jelas Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub Badung Made Gede Wiryantara Adi Susandi di Mangupura, Badung, Jumat (3/2/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya bukan jadi alasan bagi para sopir tidak tahu rambu tersebut. Sebab rambu larangan melintas untuk angkutan berat dan bus sudah ada sebelum 2020.
"Bahkan sebelum saya menjabat sudah ada," kata Adi Susandi.
Faktor kemampuan sopir yang terbatas diduga juga membuat sopir gagal menanjak. Apalagi berdasarkan pantauan detikBali, beberapa waktu lalu, jalan itu tergolong terjal jika melintas dari arah selatan. Sedangkan dari arah sebaliknya, butuh kekuatan ekstra bagi mesin kendaraan untuk sampai di atas.
Seperti diketahui, sederet kecelakaan terjadi di tanjakan Goa Gong. Di antaranya truk pengangkut bir yang terbalik akibat tidak kuat menanjak, Minggu (29/1/2023) sore.
Ada juga kejadian truk terguling hingga kenek meninggal dunia di tempat kejadian pada Jumat (16/12/2022) sore. Truk itu tak kuat menanjak sehingga melaju mundur dan terguling. Satu meninggal dunia dan tiga orang selamat.
(irb/gsp)
