70 Persen Hotel di Bali Gunakan Arak Jadi Welcome Drink Hingga Cocktail

Denpasar

70 Persen Hotel di Bali Gunakan Arak Jadi Welcome Drink Hingga Cocktail

Ni Made Lastri Karsiani Putri - detikBali
Jumat, 03 Feb 2023 23:35 WIB
Ketua IHGMA DPD Bali, Yoga Iswara ketika ditemui pada Jumat (3/2/2023) di Kantor Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Jalan Letjen S. Parman, Denpasar, Bali. (Ni Made Lastri Karsiani Putri-detikBali)
Foto: Ketua IHGMA DPD Bali, Yoga Iswara ketika ditemui pada Jumat (3/2/2023) di Kantor Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Jalan Letjen S. Parman, Denpasar, Bali. (Ni Made Lastri Karsiani Putri-detikBali)
Denpasar -

Ketua Indonesia Hotel General Manager Association (IHGMA) DPD Bali Yoga Iswara mengatakan lebih dari 70 persen hotel di Bali telah memanfaatkan arak Bali sebagai welcome drink atau pun cocktail yang ada di restoran hotel.

Adapun anggota dari IHGMA DPD Bali sebanyak 200 hotel dan vila dengan jumlah kamar mencapai 20.000.

"Arak ini sangat bagus sekali, dan menjadi story telling yang bagus ke wisatawan, bahwa Bali memiliki minuman khas yang diharapkan menjadi spirit ketujuh di dunia," sebutnya, Jumat (3/2/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Langkah tersebut sebagai respons dari keinginan Gubernur Bali Wayan Koster yang menginginkan agar hotel-hotel di Bali menyajikan arak Bali sebagai welcome drink.

Menurutnya, dengan arak Bali sebagai komoditas tambahan kian mematikan kreativitas masing-masing hotel untuk menciptakan resep-resep yang dipadukan dengan arak lokal dan menjadi kebanggaan tiap hotel.

ADVERTISEMENT

"Mudah-mudahan tiga bulan ke depan ini bisa (jumlah hotel yang menggunakan arak Bali) 100 persen. Karena sosialisasinya akan makin kuat dan saya meyakini arak yang sudah ada BPOM juga akan terserap habis di Bali. Jadi, mereka harus memikirkan bagaimana proses konsistensi untuk menjaga kualitas dan ini yang jadi PR selanjutnya bagi petani-petani arak," terangnya.

Menurutnya, dari pantauannya selama ini, para wisatawan yang telah mencicipi arak Bali memberikan respons yang beragam dan menarik.

"Ini karena memang rasanya berbeda. Saya meyakini arak ini juga bisa menjadi sekelas dengan bir Bintang yang sekarang ini sudah dikenal wisatawan," ungkap Yoga.

Selain itu, kata Yoga, dengan mulai banyaknya properti-properti di Bali yang memanfaatkan arak Bali sebagai bahan dasar dalam campuran minuman, pihaknya juga ingin membantu para petani arak. Kemudian, turut memberdayakan produk lokal sekaligus ingin menunjukkan rasa bangganya akan produk lokal Bali yang tak kalah dari produk di luaran sana.

"Tinggal sekarang ini, penggunaannya harus dilakukan secara bijak, kualitas dijaga dan jangan sampai kualitasnya kalah dari negara lain yang memiliki minuman spirit seperti arak," katanya.

"Ke depannya, kita harus memberdayakan manfaat dari pariwisata. Semakin banyak petani mendapatkan manfaat dari pariwisata itu bagus sekali," imbuh Yoga.

Ia pun beranggapan hal-hal seperti itulah yang harus mulai dimunculkan ke permukaan sehingga pariwisata tidak hanya sekadar menjadi leading sektor, tetapi pariwisata dapat menjadi trans sektor.




(nor/bir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads