Seekor anjing liar masuk ke salah satu sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Lingkungan Satria, Kelurahan Pendem, Kecamatan Jembrana, Kabupaten Jembrana, Bali. Anjing juga menyerang seorang siswa dan guru sehingga mereka luka berat.
"Tadi sekitar pukul 14.00 Wita, seekor anjing liar masuk ke sekolah dan menggigit dua orang, di antaranya I Ketut Arindra Danias Jayanata (2) digigit bagian pipi serta lengan, dan guru Ni Komang Ari (25) digigit di bagian kaki," ungkap Kepala Satpol PP Jembrana I Made Leo Agus Jaya, Selasa (24/1/2023).
Leo menjelaskan kronologi kejadian bermula pada pukul 14.00 Wita, seekor anjing liar masuk ke dalam PAUD. Anjing tersebut langsung menyerang dan menggigit seorang siswa yang sedang bermain dan seorang guru yang berniat membantu muridnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pada pukul 14.15 Wita, pemilik PAUD datang ke mako damkar dan anggota regu 1 langsung berangkat ke lokasi untuk menangkap anjing tersebut, lalu ditindak lanjuti oleh dokter hewan," papar Leo.
Saat ini anjing liar tersebut telah dilakukan penanganan oleh dokter hewan untuk diambil sampel otaknya dan dikirim ke Laboratorium Balai Besar Veteriner (BB-Vet) Denpasar. "Setelah diambil sampel otak, bangkai anjing langsung dikubur. Kedua korban sudah mendapat penanganan ke fasilitas kesehatan (faskes) terdekat," tandasnya.
Sebelumnya, terjadi tiga kasus gigitan anjing gila atau rabies di Jembrana pada awal 2023. Dari empat sampel yang dikirim ke BB-Vet Denpasar, tiga di antaranya dinyatakan positif rabies.
Tiga kasus positif itu di antaranya gigitan anjing terhadap dua orang warga Desa Banyubiru, Kecamatan Mendoyo: kasus gigitan anjing pada dua orang warga Desa Nusasari, Kecamatan Melaya; dan kasus gigitan anjing pada dua orang di Desa Gumbrih, Kecamatan Pekutatan.
"Dari empat sampel otak anjing yang kami kirim ke Denpasar, ada tiga kasus gigitan positif rabies," ungkap Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana I Wayan Sutama, Kamis (12/1/2023).
(irb/gsp)