Konsekuensi Adalah: Perbedaan dengan Hukuman dan Contohnya

Konsekuensi Adalah: Perbedaan dengan Hukuman dan Contohnya

Kholida Qothrunnada - detikBali
Selasa, 24 Jan 2023 13:29 WIB
Ilustrasi penjelasan konsekuensi.
Foto: Icons8 Team/Unsplash
-

Secara umum, konsekuensi adalah sesuatu yang dihasilkan oleh sebab. Oleh karena itu, detikers perlu tahu kalau setiap perbuatan tentu akan memiliki konsekuensinya masing-masing.

Selain itu, banyak orang juga yang menganggap bahwa hukuman adalah konsekuensi. Namun, pernyataan tersebut nyatanya kurang pas! Ketahui lebih dalam tentang makna konsekuensi, beserta contohnya dalam artikel ini.

Konsekuensi Adalah

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), maksud dari konsekuensi adalah akibat, hasil, impak, atau pengaruh dari suatu perbuatan. Senada, menurut Cambridge Dictionary, konsekuensi artinya hasil dari tindakan maupun situasi tertentu, yang seringkali buruk atau tidak nyaman.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Misalnya, nilai ujian jelek adalah konsekuensi dari kebiasaan buruk dalam bidang pendidikan. Dalam hal tersebut, konsekuensi menjadi hasil yang mengikuti dari suatu set kondisi.
Dalam hal ini, perbedaan konsekuensi dan konsekuen yaitu konsekuensi merujuk pada kata benda, sementara konsekuen merujuk pada kata sifat.

Dalam catatan wawancara HaiBunda dengan Terapis dan Coaching Keluarga, Debbie Pincus, MS LMHC, disebutkan bahwa konsekuensi adalah hal yang mengalir secara alami dari pilihan, tindakan, maupun keputusan seseorang. Ia menambahkan bahwa bentuk konsekuensi itu bisa "baik" dan "buruk".

"Konsekuensi juga akan memberi seseorang kesempatan untuk menjadi orang tua dari prinsip kita, bukan dari tempat frustrasi, marah, atau kecewa," ujar Debbie, dikutip dari laman HaiBunda.

Beda Konsekuensi dengan Hukuman

Konsekuensi itu berbeda dengan hukuman. Bedanya konsekuensi dengan hukuman terletak pada fokus tujuan dan aksinya.

Di sini, konsekuensi merupakan akibat langsung dari suatu perbuatan yang dilakukan, sedangkan hukuman adalah sesuatu yang dijatuhkan kepada pelaku melalui prosedur keadilan.

ADVERTISEMENT

Dalam hal ini, hukuman sering kali muncul karena kemarahan atau ketakutan. Tindakan hukuman berfungsi sebagai pembalasan. Contohnya, seseorang yang telah membunuh akan dijatuhkan hukuman, seperti di penjara seumur hidup.

Sering kali, hukuman cenderung menghormati hak seseorang untuk mengambil keputusan, bahkan jika keputusan tersebut salah. Berbeda dengan konsekuensi, konsekuensi lebih merujuk mengenai pilihan dan tanggung jawabnya atas perilaku.

Disebutkan juga dalam Merriam Webster, contoh hukuman bisa dilihat dari pernyataan berikut ini "Beberapa agama telah mengajarkan bahwa orang jahat, nantinya akan menderita hukuman abadi di neraka setelah mereka meninggal."

Contoh Konsekuensi dengan Hukuman

Sebagai gambaran, berikut adalah contoh konsekuensi dengan hukuman dari kasus seorang Ayah dan anak. Ayah telah memberikan permen ke Adik dan adik meminta untuk makan lebih banyak.

Sehingga, akibat langsung (konsekuensi) dari tindakan adik tersebut yaitu menimbulkan sakit perut. Oleh sebab itu, Adik dihukum Ayah untuk tidak boleh makan permen lagi selama 1 bulan.

Saat orang tua merasa jengkel pada anak, cobalah mengendalikan amarah lebih dahulu. Soalnya ketika marah, ada sebagian orang tua yang biasanya suka lupa memberi hukuman yang nggak nyambung terhadap anak.

Di sini, konsekuensi hanya efektif apabila anak memutuskan untuk berubah. Sejalan dengan apa yang dikatakan oleh psikolog anak dan remaja dari RaQQi - Human Development & Learning Centre, Ratih Zulhaqqi.

"Perbuatan yang dianggap tidak baik perlu mendapatkan konsekuensi. Dalam memberikan konsekuensi, tentunya harus nyambung dengan apa yang dilakukan anak," terangnya, dikutip dari detikHealth.

Misal, anak melakukan kesalahan di sekolah, yaitu lupa mengerjakan PR. Kemudian, orang tuanya meminta anaknya untuk menulis sebanyak-banyaknya 'saya tidak akan lupa mengerjakan PR'.

Nah, tindakan tersebut menurut Ratih tidak efektif karena tidak berhubungan dengan kasusnya. Ratih justru menyarankan penerapan hukuman bisa lebih efektif jika anak disuruh untuk membuat sebuah karangan yang nantinya dibacakan di kelas.

Konsekuensi dan hukuman seperti itu juga akan memupuk rasa percaya diri pada anak untuk berbicara di depan banyak orang.

"Jadi bukan membuat anak ketakutan, namun malah membuat anak belajar sebab akibat yang logis. Konsekuensi logis akan lebih efektif," tambah Ratih.

Contoh konsekuensi dengan hukuman lainnya yaitu, akibat Aldi selalu telat dan tidak mengerjakan tanggung jawabnya dengan baik di perusahaan, Aldi mendapat konsekuensi dari bosnya yaitu diturunkan jabatan dan gajinya, dan hukuman tidak boleh mendapat bonus pada akhir tahun nanti.

Jadi kesimpulannya, konsekuensi adalah suatu akibat dari perbuatan yang kamu lakukan. Perlu diingat ya detikers, sejatinya konsekuensi bisa membantu kita untuk belajar dan berkembang dalam berpikir maupun sebelum bertindak.

Pasalnya, dengan mengetahui itu kita akan lebih bijak dalam memaknai sesuatu. Semoga dengan mengetahui bedanya konsekuensi dengan hukuman tadi, hal itu bisa menambah pemahaman detikers ya!




(khq/fds)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads