Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati bicara soal kondisi runway Bandara I Gusti Ngurah Rai di tengah riuh rencana pembangunan Bandara Bali Utara. Menurut pria yang akrab disapa Cok Ace itu, fasilitas bandara yang memadai sangat dibutuhkan untuk menunjang pariwisata.
"Kapasitas yang sekarang kami miliki, satu runway-nya ini risikonya tinggi sekali. Ketika runway ada perbaikan-perbaikan, ini perlu perhatian juga. Bagaimana caranya di satu sisi kami sudah kadung masuk dan menjadikan pariwisata sebagai backbone kita," kata Cok Ace kepada wartawan di Denpasar, Senin (23/1/2023).
Menurut Cok Ace, saat ini ada sekitar 140 ribu kamar hotel di Bali. Ia tak ingin jutaan orang yang hendak berlibur ke Bali terganggu hanya karena runaway bandaranya tak memadai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya sudah dapat jawaban dari airport, sekarang runway-nya diperlebar. Sehingga mana kala ada perbaikan tidak akan menggangu penerbangan seperti dulu. Tidak ada lagi pembatasan karena runway-nya diperlebar," jelasnya.
Di sisi lain, Cok Ace menjawab diplomatis ketika ditanya perlu tidaknya rencana pembangunan Bandara Bali Utara. Ia justru menjelaskan sulitnya proses evakuasi wisatawan melalui Bandara Ngurah Rai saat erupsi Gunung Agung pada 2017 silam. Sebagai informasi, penerbangan via Bandara I Gusti Ngurah Rai sempat ditutup karena terganggu abu vulkanik ketika itu.
"Satu adalah yang pernah kami rasakan pada waktu Gunung Agung meletus. Bagaimana sulitnya kami mengevakuasi wisatawan ke Juanda karena itu adalah salah satu airport terdekat. Itu susah sekali, karena kalau lewat darat waktu itu sedang banjir di Sidoarjo dan lain sebagainya," imbuh Cok Ace.
Sebelumnya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengisyaratkan memperluas Bandara Ngurah Rai ketimbang memberikan penetapan lokasi Bandara Bali Utara yang diajukan PT BIBU Panji Sakti selaku pemrakarsa proyek. Kemenhub mendorong agar semua infrastruktur transportasi yang ada di Bali dikembangkan ketimbang membangun bandara baru di Bali.
"Kami melihat lebih baik mengintegrasikan semua dan mengembangkan semua infrastruktur transportasi yang ada (di Bali) dibandingkan membangun bandara baru untuk saat ini," kata Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati di Gedung DPR, Jakarta, dilansir detikFinance, Rabu (18/1/2023).
Menurut Adita kapasitas Bandara Ngurah Rai masih bisa ditingkatkan. Rencananya, kapasitas bandara akan ditingkatkan menjadi 35 juta penumpang per tahun pada tahun ini. Target itu tiga kali lipat dari kapasitas saat ini.
Ditanya kemungkinan pembangunan Bandara Bali Utara akan dilanjutkan, Adita menyebut pembangunannya tidak menjadi fokus pemerintah. Sebab, proyek itu telah dicoret dari daftar Proyek Strategis Nasional (PSN).
(iws/gsp)