Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Denpasar mengeluarkan peringatan dini mengenai potensi terjadinya banjir rob di kawasan pesisir pulau Bali. Potensi banjir rob diperkirakan terjadi sepanjang Sabtu (21/1/2023) hingga Rabu (25/1/2023).
"(Banjir rob) hampir seluruh wilayah pesisir Bali, terutama selatan Bali. Potensial ya. Jadi kami buat perkiraan," jelas Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Wilayah III Denpasar, I Nyoman Gede Wirajaya, Jumat (20/1/2023).
Gede Wirajaya menegaskan potensi banjir rob salah satunya dikarenakan fenomena astronomis Super New Moon pada Sabtu (21/1/2023). Di saat yang sama, bulan sedang berada pada jarak terdekat dengan bumi (perigee).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Memang gelombang (laut) tidak begitu tinggi. Kalau di selatan Bali rata-rata 1 meter sampai 3 meter. Cuma karena ada faktor astronomis, air laut berpotensi sampai ke daratan atau yang dikenal dengan rob," jelasnya.
Ia menuturkan potensi banjir rob pada kawasan pesisir Pulau Bali bervariasi antara satu tempat dengan lainnya. Begitu juga potensi waktu terjadinya. "Tentu waktunya bervariasi. Tidak bersamaan," imbuhnya.
Berdasarkan perkiraan, potensi banjir rob setidaknya terjadi pada 26 pantai di Bali. Sebagian besar di pantai-pantai yang berada di selatan Pulau Bali. Di antaranya Pantai Pulukan, Pekutatan, Balian, Soka, Pasut, Kelating, Yeh Gangga.
Selanjutnya Pantai Kedungu, Tanah Lot, Batu Bolong, Seminyak, Kuta, Jerman, Nusa Penida, Balangan, Padang-padang, Nugalan, Pandawa, Nusa Dua, Serangan, Sanur, Sindu, Saba, Masceti, Lebih, dan Kusamba.
Gede Wirajaya mengimbau masyarakat untuk lebih waspada saat melakukan aktivitas di kawasan pesisir. Selain itu, selalu memperbarui informasi dari BMKG khususnya yang berkaitan dengan kemaritiman.
"Yang paling penting mitigasi. Misalnya, para nelayan mewaspadai potensi (banjir rob) dengan mengamankan perahu atau alat tangkap agar jauh dari bibir pantai," pungkasnya.
(BIR/irb)