Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Distan) Provinsi Bali mendorong setiap desa adat di Bali memiliki awig-awig soal melepasliarkan anjing. Hal ini sejalan dengan tingginya kasus rabies di Bali, yaitu 690 kasus di sepanjang tahun lalu.
Awig-awig atau parerem disebut juga sebagai norma hukum adat yang dirumuskan dan mengatur pola perilaku warga.
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Distan Bali AA Istri Inten Wiradewi (50) mengatakan salah satu faktor tingginya kasus rabies adalah kebiasaan masyarakat yang melepasliarkan anjing hingga membuang anak anjing.
"Ketika memelihara anjing pun belum tentu benar, misalnya memberi makan hanya ketika malam saja, sehingga anjing tersebut liar dalam mencari makan dan ini yang rentan sekali dalam tertular rabies," kata Inten, Kamis (19/1/2023).
Karenanya, menurut Inten, awig-awig bisa menghilangkan kebiasaan masyarakat melepasliarkan anjing. "Dibutuhkan kesadaran masyarakat karena penyakit rabies ini tidak ada obatnya dan mengakibatkan kematian," lanjutnya.
Saat ini, Inten menuturkan sekitar 10 desa adat di Bali sudah memiliki awig-awig terkait, antara lain Pejeng, Badung, Desa Bengkala, Buleleng.
"Sebagaimana kita ketahui masyarakat di Bali sangat taat terhadap awig-awig yang ada di desa adat. Beberapa desa yang sudah punya awig-awig ini juga hampir tidak ada kasus rabies," terang dia.
Adapun rata-rata sanksi yang diterapkan dalam awig-awig tersebut, yakni mengenakan denda berupa beras jika kedapatan melepasliarkan atau membuang anjing.
"Kami juga sangat berterima kasih sekali pada PJ Buleleng yang saat ini sedang dalam tahap persiapan pembuatan parerem untuk seluruh desa adat di Buleleng. Kami harap dapat menjadi role model bagi kabupaten lainnya karena power (kekuatan) kepala daerah itu kan luar biasa, jika bisa menggerakkan seluruh jajaran, misalnya terbentuknya parerem," katanya.
Sementara itu, Ketua Ikatan Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Bali Ni Made Dian Kurniasari (33) mendorong agar masyarakat di kabupaten dan kota di Bali dapat menerapkan Perda 15 tahun 2009.
"Pengendalian rabies bukan hanya tugas pemerintah, tapi juga semua lintas sektor dan termasuk didalamnya adalah masyarakat. Masyarakat diminta bersama-sama menjaga dan memelihara anjing. Bagaimana kita bisa memberikan kasih sayang ke anjing kita dengan memberi makan hingga vaksinasi," ungkapnya.
Simak Video "Rabies Kembali Makan Korban di Jembrana Bali, 1 Warga Tewas"
[Gambas:Video 20detik]
(BIR/nor)