Dalam sebuah lagu, ada ketukan 2/4, 3/4 hingga 6/8. Kuat dan lemahnya bunyi dalam lagu disebut birama.
Menurut situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, birama diartikan sebagai jumlah banyaknya ketukan dalam setiap ruas lagu. Yuk. ketahui lebih lanjut mengenai birama.
Apa Itu Birama dalam Musik?
Mengutip buku Konsep Dasar Seni Musik, birama secara etimologi disebut dengan ketukan-ketukan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara secara terminologi, birama bisa diartikan sebagai ketukan yang datang secara berulang-ulang dengan teratur dalam waktu yang sama pada musik dengan penulisan dibatasi garis-garis vertikal.
Dalam notasi balok (musik), birama adalah bagian/segmen dari suatu baris melodi yang menunjukkan berapa ketukan dalam bagian tersebut. Pada umumnya, suatu birama dibatasi oleh garis birama.
Suatu lagu pendek terdiri atas 8 atau 16 birama, sedangkan lagu standar terdiri dari 32 birama.
Satu ruas birama ditunjukkan oleh batas-batas garis vertikal yang disebut garis birama. Hal ini terlihat dalam musik diatonis, namun dalam musik pentatonis, penggunaan garis birama jarang ditemui.
Dalam tangga nada diatonis, petak-petak yang dibatasi garis birama disebut ruas birama. Tiap birama dalam musik memiliki tekanan suara yang teratur disebut arsis dan aksen.
Arsis adalah birama yang ringan, sementara aksen adalah birama yang kuat.
Birama ditulis dalam angka pecahan, misalnya 2/4, 3/4 dan seterusnya.
Angka di atas (pembilang) menunjukkan jumlah ketukan, sedangkan angka di bawah (penyebut) menunjukkan nilai nada dalam satu ketukan.
Fungsi Birama
Fungsi birama terbagi menjadi dua, yaitu musikal dan simbol. Berikut perbedaannya:
1. Fungsi Musikal
Birama membangun irama dan fungsinya secara musikal. Satuan unit-unit birama yang berulang membentuk irama.
Fungsi ini juga berarti bahwa satuan unit dari birama yang berulang biasanya terdiri dari bunyi rendah maupun tinggi yang nantinya akan membentuk irama.
2. Fungsi Simbol
Fungsi simbol berkaitan erat dengan macam-macam tanda birama yang disimbolkan dengan angka, seperi 4/4. 3/4, 6/8, 2/4, dan sebagainya.
Birama merupakan suatu tanda untuk menunjukkan jumlah ketukan dalam satu ruas birama.
Nantinya dari satu ruas birama ke ruas birama lainnya akan dibatasi garis vertikal yang disebut dengan garis birama.
Unsur Birama
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, kuat dan lemahnya bunyi dalam lagu disebut birama. Adapun unsur-unsur yang menyusun suatu birama yaitu:
- Dalam suatu birama terdapat unsur waktu yang ditandai dengan nilai hitungan
- Dalam suatu birama terdapat unsur jalinan bunyi bertekanan berat dan ringan
- Dalam suatu birama terdapat juga ruang kosong tanpa bunyi, tapi tetap dihitung dalam waktu hitungan.
4 Pola dan Tanda Birama
Pola dan tanda birama terbagi menjadi empat, yaitu 4/4, 3/4, 2/4 dan 6/8. Berikut penjelasannya:
1. Birama 4/4
Birama yang paling umum digunakan adalah 4/4. Setiap genre musik biasanya menggunakan tanda birama 4/4.
Hal ini bisa berarti bahwa setiap birama terdapat empat hitungan dan setiap hitungan bernilai seperempat atau empar not seperempat dalam setiap birama.
Dalam artian tiap-tiap batas garis (yang dinamakan 1 birama), ada empat ketukan dengan hitungan 1, 2, 3, dan 4.
Contoh lagu yang berbirama 4/4 adalah Indonesia Raya karya W.R Supratman, Kupu-kupu karya Ibu Sud, dan Bintang Kecil karya Pak Daljono.
2. Birama 3/4
Tanda birama 3/4 sering disebut dengan tempo waltz. Setiap birama memiliki tiga hitungan dan setiap hitungan bernilai seperempat atau ada tiga not seperempat dalam setiap birama.
Kalau kamu mau menulis sepotong musik agar terdengar seperti waltz, maka gunakanlah tanda birama ini.
Dalam artian tiap-tiap batas garis (yang dinamakan 1 birama) ada 3 ketukan dengan hitungan 1, 2, dan 3.
Contoh lagu yang berbirama 3/4 adalah Burung Tantina dari Maluku, Burung Kakatua dari Maluku, dan Lisoi dari Tapanuli.
3. Birama 2/4
Tanda birama 2/4 berarti setiap birama terdapat dua hitungan dan setiap hitungan bernilai seperempat dalam setiap birama.
Dalam artian tiap-tiap batas garis (yang dinamakan 1 birama), ada 2 ketukan dengan hitungan 1 dan 2.
Contoh lagu yang berbirama 2/4 adalah Hari Merdeka karya Husein Mutahar, Ampar-Ampar Pisang dari Kalimantan Selatan dan Manuk Dadali dari Jawa Barat.
4. Birama 6/8
Tanda birama 6/8 berarti setiap birama terdapat enam hitungan dan setiap hitungan bernilai seperdelapan atau ada 6 not 1/8 yang menjadi patokan tempo.
Dalam artian tiap-tip batas garis (yang dinamakan 1 birama), ada 6 ketukan dengan hitungan 1, 2, 3, 4, 5, dan 6.
Contoh lagu yang berbirama 6/8 adalah Desaku yang Kucinta karya L. Manik, Komedi Putar karya A.T Mahmud dan Indah Indah karya A.T Mahmud.
Itulah penjelasan mengenai kuat dan lemahnya bunyi dalam lagu yang disebut birama.
Mulai dari pengertian, fungsi, hingga pola dan tandanya. Semoga informasi ini bisa menambah pengetahuan detikers mengenai birama, ya.
(elk/inf)