.webp)
Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali Penida Eka Nugraha Abdi menuturkan penanganan abrasi Pantai Kuta belum bisa dilakukan. Sebab, paket pengerjaan program tersebut masih dalam tahap lelang.
"Untuk waktunya belum karena kami masih dalam tahap proses lelang secara online di BP2JK (Balai Pelaksana Pemilihan Jasa Konstruksi)," ungkap Eka Nugraha kepada detikBali di Denpasar, Jumat (13/01/2023).
"Konsultannya sudah berjalan dari Jepang, setelah lelang menang baru (dikerjakan)," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
BWS Bali-Penida memiliki tiga tahap pembangunan yang dibagi menjadi 3 paket. Paket 1 wilayah Candidasa Karangasem, paket 2 wilayah Tanjung Benoa termasuk Pantai Kuta, dan paket 3 wilayah Nusa Dua.
Nantinya, penanganan abrasi Pantai Kuta akan menggunakan sistem Sand Nourishment yang diklaim bakal dilakukan perdana di Bali. "Pertama kali di Bali. Mau dicontoh orang padahal yang mau kami lakukan ini paket kedua namanya Bali Beach Conservation Projects (BBCP) Fase 2," imbuhnya.
Sementara itu, penanganan abrasi pantai yang tengah berjalan saat ini adalah paket 1 di Pantai Candidasa dan paket 3 di Nusa Dua yang sudah dilakukan. "Karena itu untuk G20 jadi kami segerakan," katanya.
Mengingat pantai harus bertahan dengan pasirnya yang diperlukan sebagai daya tarik wisatawan. Seperti pasir alami karena itu dirancang menggunakan teknologi yang didesain oleh negara Jepang.
"Mereka menawarkan bantuan loan (pembiayaannya) yang dari organisasinya, itu pembiayaan (loan) dari negara tapi dibiayai dahulu dengan pinjaman dari Jepang." ungkap dia.
"Sekarang sudah berjalan stage konsultan dan pembangunan, stage pembangunan ini sudah berjalan dan masih berjalan terus lalu di stage design penyiapan recruitment pengadaan lelang konsultan itu supervisi oleh Jepang," tandasnya.
Sementara, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyiapkan langkah jangka pendek dan jangka menengah untuk menangani abrasi di Pantai Kuta.
Langkah jangka pendek berupa aktivasi tanggap darurat serta upaya pembersihan pantai yang masif. Sedangkan jangka menengah, yaitu dukungan program penataan Pantai Kuta, pengelolaan destination management, dan penataan tata ruang kawasan Pantai Kuta.
(nor/gsp)
