Pencemaran Sungai Babak Lombok Paling Parah dari 5 Provinsi Indonesia

Lombok Barat

Pencemaran Sungai Babak Lombok Paling Parah dari 5 Provinsi Indonesia

Ahmad Viqi - detikBali
Rabu, 11 Jan 2023 17:30 WIB
Kondisi Sungai Babak di tepi TPA Kebon Kongok di Desa Taman Ayu, Kecamatan Gerung, Lombok Barat, NTB saat diteliti pada Jumat (7/1/2023). (Foto: Ahmad Viqi/detikBali)
Kondisi Sungai Babak di tepi TPA Kebon Kongok di Desa Taman Ayu, Kecamatan Gerung, Lombok Barat, NTB saat diteliti pada Jumat (7/1/2023). (Foto: Ahmad Viqi/detikBali)
Lombok Barat -

Sungai Babak di Kebon Kongok, Desa Taman Ayu, Kecamatan Gerung, Lombok Barat, NTB tercemar kandungan partikel fiber, fragmen, dan filamen paling parah dari 5 provinsi di Indonesia. Temuan itu berdasarkan hasil penelitian Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) bersama tim Ekspedisi Sungai Nasional (ESN) pada Jumat (7/1/2023).

Peneliti dan relawan Walhi NTB Bima Bani Perkasa mengatakan temuan pencemaran fiber di Sungai Babak itu tergolong cukup tinggi. Dari 100 liter air yang diambil menggunakan alat mistic scan atau microplastic screening can, ditemukan 844 partikel fiber atau setara dengan 81 persen di aliran Sungai Babak.

"Kami temukan total 1.046 partikel. Ini berdasarkan kajian dengan mengambil sampel di dekat Sungai Babak. Dari 4 sungai di Lombok yang sudah diteliti, Sungai Babak yang terparah," kata Bima di Kantor Walhi NTB, Mataram, Rabu (11/1/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, 81 persen fiber diduga bersumber dari degradasi kain sintetik akibat kegiatan rumah tangga seperti pencucian kain, laundry, hingga limbah industri tekstil yang dibuang ke Sungai Babak. Sementara itu, kandungan filamen di aliran Sungai Babak ditemukan sebanyak 92 partikel atau setara dengan 9 persen kandungan.

Menurut Bima, kandungan filamen berasal dari degradasi sampah plastik sekali pakai, kresek, botol plastik, kemasan plastik single layer, dan jaring nelayan. Sedangkan, untuk partikel fragmen, dari 100 liter air yang diambil, ditemukan 110 partikel atau setara dengan 10 persen dari kandungan air sungai.

ADVERTISEMENT

"Kandungan fragmen ini kan berasal kemasan sachet multilayer, tutup botol, botol sampo dan sabun," kata Bima.

Peneliti Tim Ekspedisi Sungai Nusantara (ESN) Prigi Arisandi mengatakan lima sungai lainnya yang tercemar mikroplastik yaitu Provinsi Jawa Timur sebanyak 6,36 partikel per liter, Sumatera Utara 5,20 partikel per liter, Sumatera Barat 5,08 partikel per liter, Bangka Belitung 4,97 partikel per liter, dan Sulawesi Tengah 4,17 partikel per liter.

Adapun pencemaran mikroplastik di Sungai Babak jika dikalkulasikan menjadi 1.046 partikel per 100 liter air atau 10,46 partikel dalam setiap liter air sungai. "Ini menunjukkan bahwa sungai Babak di NTB menjadi sungai yang paling tinggi pencemarannya di 5 Provinsi di Indonesia," pungkas Prigi.




(iws/gsp)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads