Beda Pernyataan Polisi-Kades Soal Rumah Tangga Istri Dibunuh Suami

Lombok Tengah

Beda Pernyataan Polisi-Kades Soal Rumah Tangga Istri Dibunuh Suami

Tim detikBali - detikBali
Kamis, 05 Jan 2023 11:01 WIB
Ketiga pelaku pembunuhan FS (19) di Mapolres Lombok Tengah, NTB, Rabu (4/1/2023).
Foto: Tiga pelaku pembunuhan FS di Loteng. (Ahmad Viqi/detikBali)
Lombok Tengah -

Penemuan jenazah FS (19) yang tergantung di kamar rumah di Desa Lantan, Kecamatan Batukliang Utara, Lombok Tengah, NTB awalnya dikira bunuh diri. Namun, skenario yang dibuat pelaku yang juga suami korban, MR (21) dibongkar polisi. FS ternyata dibunuh suami, kakak ipar inisial S (28), dan mertuanya IS (46).

Kepala Desa (kades) Lantan, Erwandi awalnya memberikan keterangan berbeda soal kondisi rumah tangga FS yang selama ini tinggal bersama suami, mertua, dan iparnya itu.

Menurut Erwandi, mertua FS mengaku tidak pernah ada masalah keluarga sejak menikah beberapa tahun terakhir.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami pastikan tidak ada masalah setahu kami ya. Mayat korban sudah dibawa ke RSUD Praya Lombok Tengah sedang diperiksa," kata Erwandi yang dihubungi detikBali via WhatsApp Selasa (3/1/2023).

Bahkan, pagi sebelum kejadian juga dikatakan tidak ada masalah yang terjadi. Baik antara FS dengan suaminya maupun dengan anggota keluarga yang lain.

ADVERTISEMENT

Selama menikah beberapa tahun terakhir, FS memang tinggal bersama mertua dan adik ipar. Alias orang tua dan adik kandung SR.

"Akur saja mereka. Mereka kan tinggal bersama ibu dan adik dari suaminya. Tidak pernah ada masalah. Tadi pagi itu mereka akur saja," kata Erwandi.

"Saat ditinggal oleh suaminya sikap FS semulanya biasa saja. Posisi korban ditemukan meninggal menggantung di pintu kamarnya," imbuh dia.

Keterangan dari kepolisian di halaman berikutnya

Namun, polisi menemukan fakta bertolak belakang. Kasatreskrim Polres Lombok Tengah Iptu Redho Rizki Pratama mengungkapkan, selama beberapa tahun menikah FS dan suaminya MR sering bertengkar. Ini setelah polisi memeriksa beberapa saksi. Juga para pelaku.

Lanjut Redho, MR juga telah lama memendam amarah kepada istrinya karena kerap tidak menuruti perintah. Puncak kemarahan pelaku terjadi sebelum menghabisi nyawa korban.

"Puncaknya kemarin itu. Jadi pertama kali kekerasan ini, yang melakukan adalah suaminya MR," kata Redho.

Dia menjelaskan, sesuai hasil autopsi jenazah korban, ditemukan sejumlah luka kekerasan di bagian tubuh korban. MR merupakan pelaku utama pembunuhan, dibantu kakak ipar dan mertua korban.

"Benar korban dibunuh suami, kakak ipar, dan mertuanya. Pelaku utama ini adalah suami korban," kata Redho saat konferensi pers, Rabu siang (4/1/2023), di Polres Lombok Tengah.

Kini ketiga pelaku inisial MR suami korban, S kakak ipar korban, dan IS ibu mertua korban telah diamankan di Polres Lombok Tengah. Mereka masih dimintai keterangan lanjutan.

Dibunuh karena Tak Buatkan Kopi

Polres Lombok Tengah mengungkap motif pembunuhan wanita inisial FS (19), yang ditemukan tewas tergantung di kediaman, Selasa (3/1/2023) siang. Menurut Kasatreskrim Polres Lombok Tengah Iptu Redho Rizki Pratama, pelaku MR (21) menghabisi nyawa istrinya bersama kakaknya inisial S (28) dan ibunya inisial IS (46), lantaran kesal tidak dibuatkan kopi.

"Pelaku ini kesal karena korban tidak nurut ke suaminya. Korban dibunuh karena MR kesal tidak dibuatkan kopi," kata Redho, Rabu (4/1/2023).

Diterangkan Redho, pembunuhan FS dilakukan MR karena merasa kesal dengan perilaku istrinya, yang tidak mau menuruti kemauan pelaku. "Kabarnya korban tidak patuh di rumah. Tidak mau mendengarkan pelaku, sehingga amarah pelaku memuncak," jelasnya.

Peran masing-masing pelaku di halaman berikutnya

Peran Masing-masing Pelaku

Suami FS, yakni MR beserta keluarganya bahu-membahu menghabisi wanita muda tersebut. Berdasarkan keterangan yang disampaikan polisi, tiga tersangka punya peran masing-masing.

Ketiganya yang saat ini ditahan di Polres Lombok Tengah adalah MR, kakak ipar korban inisial S (28), dan mertuanya IS (46).

Kasatrekrim Redho mengatakan, pelaku MR sengaja memukul dan mencekik korban FS. Saat MR mencekik korban, kemudian dibantu oleh kakak ipar korban S hingga meninggal dunia.

"Pembunuhan ini tidak dilakukan sendiri oleh MR. Jadi yang membuat nyawa korban hilang memang MR. Kakak iparnya memegang kaki korban," kata Redho di Polres Lombok Tengah Rabu (4/1/2023).

Redho menerangkan, pelaku utama MR menganiaya FS dengan cara memukulnya menggunakan tangan hingga terjatuh. Setelah itu, pelaku mencekik korban dibantu kakak pelaku inisial S hingga tewas.

"Jadi korban tidak bisa melawan," kata Redho.

Setelah meninggal dunia, ibu MR inisial IS alias mertua korban membantu mengambil tali di dalam dapur rumah untuk menggantung korban di pintu rumah pelaku. "Kakak ipar korban mengikat kaki korban pakai nilon. Setelah itu dibantu IS mengambil tali di dapur menjerat leher korban," kata Redho.

Sementara, MR yang dicecar pertanyaan awak media di Polres Lombok Tengah enggan memberikan pernyataan. Dia hanya tertunduk lesu dan masuk ke kantor polisi.

Sebelumnya, FS ditemukan tewas di rumahnya Selasa siang (3/1/2023), setelah suaminya berangkat ke ladang. Adik ipar FS bernama FR yang pertama kali menemukan tubuh FS tergantung.

FR saat itu baru pulang sekolah dan menemukan kakak iparnya tewas tergantung. FR yang panik langsung berteriak memanggil ibunya IS, sedangkan para tetangga mencari MR yang masih di ladang.

Awalnya FS disebut bunuh diri. Namun keluarga FS curiga karena banyak kejanggalan.

Halaman 2 dari 3
(hsa/gsp)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads