General Manager (GM) Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Handy Heryudhitiawan mengatakan, Senin (2/1/2023) dan Selasa (3/1/2023), menjadi puncak arus balik libur Nataru. Sebanyak 60 ribu orang meninggalkan Bali melalui Bandara Ngurah Rai, dengan penerbangan paling banyak menuju Cengkareng, Jakarta.
"Ya arus balik itu 2 dan 3 Januari 2023, kami perkirakan lonjakan, ambil asumsi dari kedatangan rata-rata biasa 55 ribu. Pada tanggal 2 dan 3 Januari 2023, puncaknya 60 ribu kurang lebih (meninggalkan Bali, red). Kami hanya memonitor jangan sampai peningkatan kebutuhannya tidak terpenuhi," katanya, Senin (2/1/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengaku terus berkoordinasi dengan maskapai terkait ketersediaan tiket dan extra flight (pesawat tambahan). "Untuk ketersediaan tiket arus balik dari Bali yang harus diantisipasi adalah lonjakan permintaan, khususnya ke Jakarta," jelasnya.
Maskapai sendiri, kata dia, sudah menyanggupi dengan merealisasikan ketersediaan extra flight atau mengganti tipe pesawat yang dimiliki dari tipe neuro menjadi tipe yang lebih besar.
"Seperti salah satu maskapai, hari ini mereka mengganti jadi Air Bus 330 C-900 dari sebelumnya Boeing 337 C-800," katanya. Dengan bentuk antisipasi seperti itu, ia berharap lonjakan penumpang yang akan meninggalkan Bali bisa teratasi.
(irb/gsp)