Penjual hiasan penjor di Karangasem, Bali, mulai semringah menjelang Galungan. Masyarakat berdatangan untuk membeli bambu, perlengkapan penjor, hingga penjor yang sudah jadi atau tinggal pasang.
Salah seorang penjual hiasan penjor di Jalan Teuku Umar, Kecamatan Karangasem, Ni Luh Sucitawati (39) mengatakan, menjelang Hari Raya Galungan, ia meraup omzet sekitar Rp 4 juta dalam sehari.
"Pembeli mulai ramai sejak dua hari lalu, dalam sehari sekitar 20-30 orang datang beli hiasan penjor," kata Sucitawati, Senin (2/1/2023). Namun ia tak menampik, saat ini penjual hiasan menjamur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain membeli hiasan penjor, beberapa masyarakat ada yang beli langsung dengan bambu. Satu bambu penjor, Sucitawati menjual dengan harga Rp 25 ribu, sedangkan satu set hiasan penjor lengkap harganya Rp 120 ribu.
"Saya juga jual penjor yang sudah jadi lengkap dengan sanggahnya, jadi yang pesan tinggal pasang saja di rumah masing-masing, jadi lebih praktis, untuk harga penjor yang lengkap Rp 400 ribu," kata Sucitawati.
Sucitawati tidak terlalu khawatir meski banyak penjual penjor karena yang terpenting bersaing secara sehat. Apalagi ia berjualan hiasan penjor setiap hari, meski tidak ada hari raya, sedangkan tempat lain hanya berjualan saat ada hari raya.
"Kalau hari-hari biasa ada saja yang beli walaupun tidak setiap hari, paling saat ada odalan di pura pasti beli hiasan penjor," kata Sucitawati.
Sementara itu, salah seorang pembeli I Gede Sura Darma (28) mengaku sengaja membeli hiasan penjor karena bikin sendiri memakan waktu lumayan lama. Sedangkan ia juga disibukkan dengan pekerjaan.
"Lebih praktis kalau beli hiasan penjor, jadi sampai rumah tinggal pasang. Sedangkan untuk bambunya sudah punya di rumah," kata Darma.
(irb/gsp)