Kaleidoskop 2022

Riuh Politik di Bali-NTB Jelang Akhir Tahun

Tim detikBali - detikBali
Sabtu, 31 Des 2022 07:15 WIB
Bupati Karangasem Gede Dana, Bupati Gianyar Made Agus Mahayastra, Kepala Pusat Analisa dan Pengendali Situasi PDIP Muhamad Prananda Prabowo dan Gubernur Bali Wayan Koster. (Foto: IST)
Denpasar -

Dinamika politik di Bali dan Nusa Tenggara Barat (NTB) cukup riuh menjelang akhir 2022. Terlebih, tahun politik atau pemilihan umum (pemilu) 2024 juga semakin dekat.

Hal paling menonjol pada 2022 adalah mundurnya sederet kader Partai NasDem di Bali dan NTB dari partai besutan Surya Paloh. Mereka yang memutuskan hengkang dari Partai NasDem antara lain Niluh Djelantik, Anak Agung Ngurah Panji Astika, hingga Wakil Gubernur NTB Sitti Rohmi Djalilah.

Sementara itu, ada pula kemungkinan I Wayan Koster yang kembali akan maju sebagai Gubernur Bali pada 2024. Sejumlah dukungan terhadap Koster juga mengalir.

Berikut ini kilas balik dinamika politik di Bali dan NTB sepanjang 2022 yang dihimpun detikBali:

1. Niluh Djelantik Mundur dari NasDem

Niluh Djelantik saat mengungkapkan alasannya keluar dari NasDem, Kamis (6/10/2022). (chairul amri simabur/detikBali)

Pengusaha yang juga tokoh perempuan asal Bali Niluh Djelantik mengundurkan diri dari Partai NasDem. Pengumuman pengunduran diri itu disampaikan Niluh lewat akun Facebook Niluh Selasa (4/10/2022), sehari setelah NasDem mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai capres yang diusung 2024.

Dalam unggahan di media sosialnya itu, Niluh Djelantik menyatakan selamat tinggal kepada NasDem. Pengalamannya dalam Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu menjadi salah satu pertimbangannya.

"Terlepas dari pandangan Niluh Djelantik terhadap Anies Baswedan, keputusan partai adalah keputusan kolektif sesuai aspirasi masing-masing DPW (Dewan Pengurus Wilayah). Dan itu harus kita hormati," tuturnya.

Niluh Djelantik mengaku telah jauh-jauh hari menyatakan akan keluar dari NasDem bila Anies Baswedan dideklarasikan sebagai capres. "Kalaupun ada yang mempertanyakan, mengolok-ngolok, saya tidak masalah. Dan akhirnya momentum itu datang di tanggal 3 Oktober 2022 kemarin. Partai NasDem mengumumkan Anies Baswedan sebagai calon presiden pilihan mereka di 2024," tegasnya.

2. Anak Agung Ngurah Panji Astika Hengkang dari NasDem

Anak Agung Ngurah Panji Astika (Istimewa)

Anak Agung Ngurah Panji Astika yang dikenal sebagai tokoh Puri Anom, Tabanan, juga menyatakan mundur sehari setelah Anies Baswedan dideklarasikan sebagai calon presiden 2024, Selasa (4/10/2022). "Ya, sudah resmi. Saya sudah kirim surat (pengunduran diri) ke DPW," ujar Panji Astika, Rabu (5/10/2022).

Panji Astika tadinya menduduki posisi Wakil Ketua Bidang Hubungan Eksekutif di DPW NasDem Bali. Panji Astika mengakui perbedaan pilihan politik pasca deklarasi Anies Baswedan sebagai capres menjadi alasan pengunduran dirinya.

"Sudah tidak cocok. Daripada nanti di dalam tidak cocok, lebih baik saya keluar," imbuh pria yang juga mantan calon bupati Tabanan ini.

Menurutnya, pilihannya untuk mundur telah dipahami koleganya di kepengurusan NasDem Bali. "Mereka memahami pilihan saya itu dan menghormatinya. Saya bilang, karena kemarin saya masuknya baik-baik, ya saya keluarnya juga baik-baik," sambung Panji Astika.

Selengkapnya baca di halaman berikutnya.




(iws/gsp)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork