Potensi Cuaca Ekstrem Bisa Ganggu Pelayaran-Penerbangan di Bali

Potensi Cuaca Ekstrem Bisa Ganggu Pelayaran-Penerbangan di Bali

Chairul Amri Simabur - detikBali
Kamis, 29 Des 2022 20:53 WIB
BMKG hari ini telah mengumumkan prakiraan cuaca Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). Hal tersebut dilansir situs resmi BMKG.
Ilustrasi Cuaca. Foto: Getty Images
Denpasar -

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar menyatakan sebagian besar wilayah Bali berpotensi diguyur hujan dengan intensitas ringan hingga lebat pada malam pergantian tahun. Hal tersebut bisa berpengaruh pada pelayaran dan penerbangan.

Selain hujan lebat, potensi lainnya yang perlu diwaspadai adalah angin kencang yang berembus dari arah barat atau barat laut dengan kecepatan 8 hingga 42 kilometer per jam serta gelombang tinggi di wilayah perairan.

"Tetap waspadai potensi bencana yang disebabkan kondisi cuaca ekstrem," jelas Korbid Data dan Informasi BMKG Wilayah III Denpasar, I Nyoman Gede Wiryajaya, Kamis (29/12/2022).

Wirjaya mengatakan angin kencang dan gelombang tinggi bisa mengganggu pelayaran. Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) bisa melakukan penundaan pelayaran bila berisiko tinggi terhadap keselamatan. "Tentunya tetap mengacu pada update informasi dari BMKG," ujarnya.

Demikian halnya untuk penerbangan. Dampak cuaca ekstrem yang terjadi pada malam pergantian tahun bisa mempengaruhi jarak pandang.

"Begitu juga untuk penerbangan, itu menjadi kewenangan pihak bandara. Penundaan (penerbangan) bisa saja dilakukan bila kondisi cuaca tidak mendukung.

Wiryajaya menjelaskan, berdasarkan prediksi atau prakiraan cuaca dari Kamis (29/12/2022) hingga Sabtu (31/12/2022), kondisi cuaca pada sebagian besar wilayah di Pulau Dewata umumnya berpotensi hujan dengan intensitas ringan hingga lebat disertai petir atau kilat dan berdurasi singkat.

"Angin datang dari arah barat atau barat laut dengan kecepatan antara 8 hingga 42 kilometer perjam. Kemudian ketinggian gelombang laut yang dapat mencapai 2 meter atau lebih di utara pulau Bali, selat Badung, selat Lombok, perairan selatan pulau Bali, dan Samudera Hindia," jelas Wiryajaya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT




(gsp/hsa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads