Cuaca buruk mengiringi orang masuk Bali melalui Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, saat momen libur akhir tahun. Penyeberangan di Selat Bali beberapa kali terganggu cuaca buruk menjelang tahun baru 2023.
Aktivitas penyeberangan rute Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk sempat ditutup akibat hujan lebat disertai angin kencang, Rabu (28/12/2022) sore. Penutupan sementara sekitar 18 menit itu untuk memastikan keamanan penumpang yang hendak menyeberang.
"Benar ada penundaan penyeberangan karena cuaca buruk. Sangat berbahaya jika tetap memaksakan aktivitas pelayaran," kata Korsatpel Balai Pelaksanaan Transportasi Darat (BPTD) Pelabuhan Gilimanuk, I Nyoman Sastrawan dikonfirmasi, Rabu (28/12/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sastrawan mengatakan, penutupan aktivitas penyeberangan di Selat Bali dilakukan mulai pukul 17.42 hingga 18.00 Wita. Kapal yang sudah sandar di Pelabuhan Gilimanuk disarankan untuk tidak melakukan pelayaran sebelum adanya intruksi.
"Jadi tadi yang sudah sandar di dermaga kami tahan dulu. Sementara yang masih di laut sudah menepi ke Pelabuhan Gilimanuk, jadi sudah aman semua," imbuhnya.
Sebelumnya, aktivitas penyeberangan di Pelabuhan Gilimanuk juga sempat ditutup hampir 2 jam pada Sabtu (17/12/2022) siang. Saat itu, angin kencang dan gelombang tinggi terjadi di perairan Selat Bali.
"Ya, sempat dilakukan penundaan penyeberangan di Pelabuhan Gilimanuk lantaran angin kencang yang mencapai 25 knot," ungkap Koordinator Satuan Pelaksana (Satpel) Balai Pelaksanaan Transportasi Darat (BPTD) Pelabuhan Gilimanuk, I Nyoman Sastrawan, Sabtu lalu.
Skema Buka Tutup Pelabuhan
Pola buka tutup pelabuhan untuk penyeberangan lintas Ketapang-Gilimanuk akan diterapkan hingga puncak libur Natal dan tahun baru (Nataru). Skema tersebut sebagai antisipasi cuaca buruk di Selat Bali. Tim search and rescue (SAR) gabungan juga disiagakan di Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, Bali.
"Kalau memang terjadi cuaca buruk, kita sudah sepakat untuk menutup sementara kegiatan penyeberangan. Ketika cuaca bagus kita buka kembali," kata Korsatpel Balai Pelaksanaan Transportasi Darat (BPTD) Pelabuhan Gilimanuk, I Nyoman Sastrawan saat dikonfirmasi, Rabu (28/12/2022).
Sastrawan mengaku sudah memberi arahan kepada nakhoda kapal untuk tidak melanjutkan penyeberangan jika terjadi cuaca buruk. Dia menjelaskan, aktivitas penyeberangan harus melampirkan surat persetujuan berlayar dan berdasarkan prakiraan cuaca dari BMKG.
Koordinator Pos Pencarian dan Pertolongan SAR Jembrana, Dewa Putu Hendri Gunawan mengatakan sebanyak 12 orang personel dikerahkan dalam operasi siaga khusus Nataru. "Sifatnya emergency, kami tetap kolaborasi dengan SAR lainnya seperti TNI-Polri dan BPBD Jembrana," kata Dewa Hendri.
Untuk diketahui, puncak arus penumpang yang masuk Bali melalui Pelabuhan Gilimanuk diprediksi terjadi pada 29-31 Desember 2022. Sementara itu, puncak arus balik diprediksi berlangsung pada 1-3 Januari 2023.
Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar memprediksi potensi hujan disertai angin kencang masih akan terjadi hingga di hari terakhir tahun 2022. Berdasarkan prediksi pada Rabu (28/12/2022), hujan pada malam tahun baru berpotensi terjadi di Bali Utara, Timur, dan Tengah.
"Tapi ini baru prediksi awal. Kami belum bisa memastikan karena ada dinamika atmosfer, tekanan udara yang rendah, dan kemunculan siklon di utara benua Australia. (Jadi) bisa berubah lagi," kata Korbid Data dan Informasi BMKG Wilayah III Denpasar, I Nyoman Gede Wiryajaya, Rabu (28/12/2022).
Berdasarkan permodelan yang ada sekarang, prediksi cuaca untuk Bali selatan pada saat malam pergantian tahun baru akan disertai hujan dengan intensitas ringan ke sedang. Kendati demikian, ia menegaskan prakiraan cuaca akan terus di-update.
(iws/gsp)