Populer Sepekan: Buaya Muara 'Raksasa'-Pria Tewas Usai Indehoi

Populer Sepekan: Buaya Muara 'Raksasa'-Pria Tewas Usai Indehoi

Tim detikBali - detikBali
Minggu, 25 Des 2022 15:10 WIB
Kemunculan seekor buaya muara gegerkan warga Dusun 03, Desa Soliu, Kecamatan Amfoang Barat Laut, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa sore (20/12/2022).
Foto: Kemunculan seekor buaya muara gegerkan warga Dusun 03, Desa Soliu, Kecamatan Amfoang Barat Laut, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa sore (20/12/2022).
Denpasar -

Ada 5 peristiwa menggegerkan yang terjadi dalam pekan ini, Senin (19/12/2022) hingga Minggu (25/12/2022). Peristiwa tersebut menjadi sorotan pembaca detikBali. Berikut rangkumannya.

1. Pengakuan Dokter Gigi Usai Tangani Mahasiswa Aussie Meninggal di Bali

Mahasiswi Australia, Niamh Finneran Loader (25) meninggal dunia di Bali pada 2 Desember 2022, usai melakukan perawatan gigi di Kuta. Begini pengakuan sang dokter yang menangani mahasiswi tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dokter gigi di Kuta Dental drg Syamsiar Adam mengaku sudah mengenal Niamh sejak Januari 2020. Saat ini Niamh bersama keluarganya datang ke Kuta Dental untuk memasang implan gigi.

"Januari 2020, saya pasang implan kayak sekrup di gigi, terus harusnya balik 5-6 bulan. Tapi karena pandemi, baru ke sini tanggal 28 November 2022. November kedua kali perawatan dia, biasanya dua kali sudah selesai. Kami pasang implan dulu, setelah tumbuh tulang sekitarnya baru dipasangi giginya," tutur drg Syamsiar, Rabu (21/12/2022).

Niamh kemudian kembali datang ke klinik pada 28 November 2022 menggunakan ojek online. Menurutnya, Niamh hanya sekitar satu jam berada di ruang praktiknya, namun sempat mengobrol soal aktivitas Niamh selama di Bali.

ADVERTISEMENT

drg Syamsiar mengatakan, mahasiswi Australia itu memilih memasang implan di tempatnya karena dianggap lebih terjangkau dibanding di Australia. "Di Australia mahal, kalau di sini sekitar Rp 15 juta-30 juta, kalau di Australia bisa lebih," ungkap dokter gigi asal Padang, Sumatera Barat ini.

Ia menjelaskan, kondisi tulang gigi Niamh cukup bagus saat diperiksa pada Januari 2020, Niamh juga tidak memiliki penyakit bawaan ataupun kronis lainnya."Kalau punya penyakit kronis, ada yang boleh ada yang tidak (dipasangi implan). Tergantung tulang giginya. Dia normal, cuma satu kok giginya karena dia kecelakaan waktu kecil," tegasnya.

Saat Niamh mengunjungi kliniknya, drg Syamsiar mengatakan pasiennya itu sempat meminta pelukan sebelum pergi. Pelukan itu sebagai tanda pamitan karena ia hendak pergi melanjutkan studi ke Amerika Serikat.

"Ya dia senang mau pulang, terus dia bilang 'boleh nggak saya peluk kamu, mungkin saya tidak akan datang lagi'," kata drg Syamsiar menirukan ucapan Niamh.

Dokter gigi yang sudah puluhan tahun praktik di Bali ini mengaku tidak ada firasat apapun dengan kata-kata Niamh itu. Ia pun merasa kehilangan ketika mengetahui Niamh meninggal di Bali.

"Dia itu sudah cantik pintar dan giginya sudah baguslah ya, dia senang sekali waktu itu, makanya pelukan," imbuhnya.

Pasca-meninggalnya Niamh, drg Syamsiar mengaku stres lantaran harus berurusan dengan pihak kepolisian. Meski demikian, ia wajib memberikan keterangan sebagai saksi dari segi medis.

"Ya, ditanya kapan terakhir ketemu, apa yang dilakukan. Saya cetak giginya kan harus dibuat di lab, kemudian dihaluskan karang giginya, seputar itu aja," ungkapnya.

drg Syamsiar berharap hasil autopsi jasad Niamh tidak berkaitan dengan pemasangan implan di tempat praktiknya. "Mudah-mudahan nggak ada hubungannya dengan gigi, karena kami nggak kasih dia obat, nggak ada kasih suntikan, nggak ada tindakan operasi. Nggak ada. Jadi mudah-mudahan nggak ada, kami masih menunggu hasil autopsi," sambungnya.

Berita populer lainnya klik halaman berikutnya

2. Buaya Muara 'Raksasa' di Amfoang Gegerkan Warga, Sempat Mangsa Babi-Sapi

Kemunculan seekor buaya muara gegerkan warga Dusun 03, Desa Soliu, Kecamatan Amfoang Barat Laut, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Buaya berukuran raksasa tersebut berhasil ditangkap warga setempat, Selasa sore (20/12/2022).

"Warga sudah tangkap. Saat ini sudah diamankan di rumah warga," ujar Kapolsek Amfoang Utara Iptu I Nyoman Sarjana saat dikonfirmasi detikBali.

Iptu Sarjana menjelaskan buaya muara tersebut berukuran sangat panjang dan besar. Namun, untuk memastikan ukuran berat badan dan panjangnya, anggota kepolisian masih dalam perjalanan menuju TKP.

Selain itu, Polsek Amfoang Utara telah berkoordinasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) NTT untuk penanganan lanjutan.

"Itu sangat panjang dan besar, tapi untuk ukuran pastinya anggota dalam perjalanan menuju ke TKP hanya masih terkendala karena banjir sehingga belum bisa nyeberang ke TKP. Tadi kita sudah koordinasi ke BKSDA untuk tindakan lanjutan," jelas Sarjana.

Salah satu warga Soliu, Mordy Obes (36) menyebutkan buaya tersebut diketahui warga berjenis kelamin jantan. Saat ini telah dievakuasi ke rumah milik Polos Kuanaben sekitar pukul 17.20 Wita.

"Tadi warga bilang itu jantan dan saat ini sudah diamankan di rumahnya Polos Kuanaben," kata Mordy.

Sementara, Kepala Desa Soliu Markus Akulas mengatakan untuk kali ini sudah empat ekor buaya yang ditangkap oleh warga. Menurutnya, buaya yang ditangkap hari ini sudah sempat memangsa satu ekor babi dan satu ekor sapi milik warga.

Sehingga warga bergotong royong untuk membuat jerat buaya muara tersebut. "Ini sudah empat ekor yang warga tangkap. Minggu lalu itu makan babi milik warga. Tadi makan lagi satu ekor sapi sehingga warga membuat jerat untuk tangkap," jelasnya.

3. Puncak Gunung Rinjani 'Membeku', Pendaki Temukan Bongkahan Es

Salah satu pendaki dari Guide Trekking Organizer Green Rinjani Ariel menemukan bongkahan es setebal sekitar 5 centimeter pada jalur menuju Puncak Gunung Rinjani, pada Selasa (20/12/2022). Menurut Ariel bongkahan es itu ditemukan di beberapa tepi bebatuan di jalur menuju puncak Rinjani pada sekitar pukul 07.00 Wita.

"Ya suhu di atas itu sampai -4 terpantau dari handphone. Makanya cuaca tadi pagi cukup ekstrem," katanya via WhatsApp, Selasa (20/12/2022).

Menurut Forecaster on Duty BMKG Stasiun Meteorologi Zainuddin Abdul Madjid Praya Lombok Tengah Desi Mega mengatakan fenomena adanya bongkahan es yang terjadi di jalur menuju puncak Gunung Rinjani merupakan suatu fenomena yang wajar terjadi.
Menurutnya, fenomena ini biasanya terjadi karena pada saat pagi dan siang hari, cuaca di sekitar gunung Rinjani cerah.

"Biasanya saat pagi itu sedikit tutupan awan di langit, selain itu juga didukung dengan angin yang tenang akan sangat mendukung pembentukan embus es," katanya.

Selanjutnya embun es akan muncul dipermukaan tanah dan menempel di rumput dan daun-daun. Hal ini pun terjadi karena uap air yang terbentuk di udara karena adanya pemanasan suhu di waktu siang hari.

"Nah itu akan berubah menjadi embun di malam hari. Karena suhu udara yang dingin di bawah nol derajat celcius juga akan berubah menjadi embun es," katanya.

Selain itu, berdasarkan hasil pos pengamatan di Rinjani dan seusai laporan pendaki bahwa benar suhu di Gunung Rinjani pagi tadi mencapai -4 derajat celsius. "Ini informasi dari pendaki yang berada di lokasi ya," jelasnya.

Terpisah, Kepala Sub Bagian Tata Usaha Balai Taman Nasional Gunung Rinjani Dwi Pangestu mengatakan, pihaknya belum mendapatkan informasi adanya bongkahan es yang ditemukan pendaki di jalur puncak Rinjani.

"Kami belum dapat informasi terkait itu," singkat Dwi.

Dia pun hanya menghimbau kepada seluruh pendaki di Gunung Rinjani agar tetap memperhatikan kelengkapan alat saat melakukan pendakian ke puncak Gunung Rinjani.

Berita populer lainnya klik halaman berikutnya

4. Momen Menag Yaqut Hadiri Perayaan Natal-'Diserbu' Jemaat di Kota Kupang

Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas silaturahmi natal di Gereja Paroki St. Yoseph Naikoten, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sabtu malam (24/12/2022). Jemaat di Gereja Paroki St. Yoseph Naikoten menyambut Menag Yaqut dengan tepuk tangan meriah.
"Selamat datang pak Menteri, damai natal untuk kita semua," teriak jemaat kompak.

Uskup Agung Kupang Mgr Petrus Turang menyampaikan kedatangan Menag Yaqut merupakan pertama kalinya di Kota Kupang. Menurutnya, kedatangan Menag Yaqut menghadiri natal bersama umat di Kota Kupang adalah momen luar biasa.

"Ini baru pertama kali kami bertemu, sangat luar biasa pada momen natal malam ini," ujar Uskup Agung Kupang.

Sementara, Menag Yaqut mengaku sangat senang merayakan Natal bersama keluarga besar umat Kristiani di Kota Kupang. Yaqut menjelaskan umat Kristiani di Kota Kupang seperti saudara kandung. Bahkan Menag mengatakan kehadiran di sini bukan atas nama Menteri satu agama, melainkan Menteri semua agama di Indonesia.

"Sangat luar biasa, saya hadir disini atas nama Menteri semua agama. Bukan Menteri satu agama dan kita semua satu yang tidak ada batasan, kita saudara dalam kemanusiaan," kata Menag.

Usai menyampaikan pesan dalam perayaan natal, Menag kemudian berpamitan untuk meninggalkan ruang gereja namun cukup kesulitan karena ratusan umat menghadang minta foto bersama.

"Pak Menteri, izin kami mau minta foto bersama. Ini baru pertama kali kami lihat pak Menteri datang ke Kupang," ujar ratusan jemaat berdesakan mendekati Menag.

Salah satu jemaat Rina Nois mengaku sangat senang bisa foto, walaupun dihadang oleh pihak keamanan namun berusaha untuk mendekati Menag untuk foto bersama. "Saya hampir terjatuh karena berdesakan, tapi saya berusaha sampai bisa foto bersama," ungkapnya.

Jemaat yang lain juga ikut menghadang Menag Yaqut walaupun dijaga ketat oleh kepolisian, Banser, TNI, dan panitia natal.

5. Pria di Jembrana Meninggal Usai Berhubungan Intim dengan Janda

Pria inisial I Ketut S (58) meninggal dunia diduga setelah berhubungan intim dengan seorang janda atau wanita idaman lain (WIL). Pria paruh baya asal Kecamatan Negara itu sempat dilarikan ke salah satu rumah sakit di Jembrana, Bali.

"Benar, ada orang meninggal diduga usai berhubungan intim dengan WIL di salah satu wilayah di Kecamatan Jembrana. Kejadiannya kemarin (Kamis, 22 Desember 2022) sekitar pukul 13.00," ungkap Kasat Reskrim Polres Jembrana, AKP M Reza Pranata saat dikonfirmasi, Jumat (23/12/2022).

Reza menjelaskan, I Ketut S diduga memang menjalin asmara dengan seorang janda berinisial NS (40). "Dari informasi yang didapatkan, memang korban ini sudah lama menjalin asmara dengan NS," jelas Reza.

Reza kemudian menjelaskan kronologi kejadian tersebut. I Ketut S mendatangi rumah NS dan melakukan hubungan badan layaknya pasangan suami istri di sebuah kamar yang bersebelahan dengan warung milik NS.

Setelah berhubungan badan, I Ketut S tiba-tiba lemas. NS kaget. Ia pun meminta tolong kerabatnya untuk mengantarkan I Ketut S ke rumah sakit.

"Korban sudah dinyatakan meninggal saat mendapatkan perawatan di rumah sakit," ujar Reza.

Disinggung mengenai penggunaan obat kuat, Reza menyebut pihaknya masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut.

"Kami masih melakukan pemeriksaan terhadap korban, apakah indikasi kematian akibat obat atau memang memiliki riwayat penyakit lain," tandasnya.

Halaman 2 dari 3


Simak Video "Pansus Haji soal Menag Tak Hadir Rapat Gegara Tugas Negara: Bisa Diwakilkan"
[Gambas:Video 20detik]
(nor/hsa)

Hide Ads