Seluruh Siswa SMA di Bali Ikuti Pasraman Kilat Isi Liburan

Seluruh Siswa SMA di Bali Ikuti Pasraman Kilat Isi Liburan

Ni Made Lastri Karsiani Putri - detikBali
Kamis, 22 Des 2022 14:10 WIB
Siswa siswi kelas X ketika tengah mengikuti kegiatan pasraman kilat pada Kamis (22/12/2022) di SMAN 1 Denpasar, Jalan Kamboja No 4 Denpasar, Bali.
Foto: Siswa siswi kelas X ketika tengah mengikuti kegiatan pasraman kilat pada Kamis (22/12/2022) di SMAN 1 Denpasar, Jalan Kamboja No 4 Denpasar, Bali. (Ni Made Lastri Karsiani Putri/detikBali)
Denpasar -

Seluruh pelajar SMA/SMK/SLB di Bali diajak untuk mengikuti pasraman kilat dalam mengisi libur semester ganjil pada bulan Desember 2022 Tahun Ajaran 2022/2023. Hal tersebut tercantum dalam surat edaran Nomor : B.31.420/2623/BPTKK/DIKPORA pada tanggal 5 Desember 2022.

"Upaya ini agar para siswa lebih terarah lagi dalam mengisi waktu liburnya. (Dalam pasraman kilat) Mereka diperkenalkan budaya lokal dan juga diajarkan kegiatan seperti sembahyang, majejaitan, sampai dengan latihan gamelan dan lainnya," ucap Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Bali, KN. Boy Jayawibawa, ketika dihubungi detikBali.

Ia menuturkan, pasraman kilat tersebut tak hanya terbatas pada siswa beragama Hindu saja, namun terbuka bagi siswa dengan agama lainnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, nantinya para siswa yang mengikuti pasraman kilat akan diminta untuk menggunakan pakaian adat madya.

Sementara itu, Kepala SMAN 1 Denpasar, M. Rida menjelaskan, untuk pelaksanaan pasraman kilat di sekolahnya telah dimulai dari Rabu (21/12/2022) dan berlangsung hingga Jumat (23/12/2022).

ADVERTISEMENT

"Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan siswa. Walaupun selama ini sudah dilakukan tapi, sekarang ini lebih fokus untuk mengisi masa liburan yang panjang," katanya.

Adapun beberapa kegiatan yang pihaknya hadirkan selama 3 hari tersebut, di antaranya dharma wacana, pembinaan materi keagamaan Budha, Katalik, Protestan, hingga Islam.

Kemudian, ada juga pembinaan tari Bali, yoga hingga sarana persembahyangan. Menurutnya, dalam pasraman kilat tersebut, pihaknya lebih memfokuskan kepada siswa kelas X mengingat siswa tersebut telah menerapkan kurikulum merdeka sekolah penggerak.

Total ada 525 siswa kelas X dilibatkan dalam program yang diusung oleh Pemerintah Provinsi Bali tersebut.

Kepada detikBali, Ia menuturkan, kegiatan pasraman kilat sendiri sebelumnya telah dilaksanakan setiap tahunnya, hanya saja dikarenakan COVID-19, kegiatan tersebut absen selama 2 tahun.

Ia juga menuturkan, kondisi siswa SMAN 1 Denpasar ketika libur sekolah selama ini lebih banyak mengarah kepada kumpul-kumpul hingga bermain game, sehingga hadirnya pasraman kilat tersebut dirasa tepat, khususnya dalam mencegah adanya kegiatan negatif di masa liburan.

"Output dari pelaksanaan pasraman kilat ini adalah selain meningkatkan keimanan siswa, mereka juga jadi memiliki skill dari apa yang mereka terima selama 3 hari pelaksanaan pasraman kilat. Misalnya, mereka jadi bisa mejejaitan sampai dengan buat gebogan," sebutnya ketika ditemui di SMAN 1 Denpasar, Jalan Kamboja No 4 Denpasar, Bali.

Di sisi lain, detikBali berkesempatan untuk berbincang dengan salah satu peserta pasraman kilat, Ni Made Pande Regita Aeswarya Putri.

Siswi kelas X-8 tersebut mengaku, sebelum adanya pasraman kilat, ia selalu menghabiskan waktu libur sekolahnya dengan menonton film seharian.

"Dari ikut acara ini saya dapat banyak hal-hal baru dan senang juga karena bisa dapat pengalaman baru. Waktu saya juga jadi lebih bisa dimanfaatkan secara baik dan enggak kebuang sia-sia," akunya di sela-sela mengikuti kegiatan mejejaitan.

Regita juga mengaku, memiliki keinginan untuk mempelajari kegiatan lain selain majejaitan, seperti nyurat aksara.




(hsa/dpra)

Hide Ads