.webp)
Kerugian akibat peristiwa terbakarnya tiga kapal nelayan di perairan Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, Jembrana, Bali diperkirakan mencapai Rp 2 miliar. Dua kapal yang ludes terbakar sudah berhasil ditarik hingga ke pinggir batu pemecah ombak di PPN Pengambengan.
"Salah satunya yang sempat tenggelam juga sudah ditarik, namun hanya bisa ditarik hingga ujung batu pemecah ombak dan kondisinya sudah tenggelam sebagian," ungkap Kepala Cabang PT Cilacap Samudra Fishing, Tahir Hadad ditemui, Rabu (21/12/2022).
Tahir mengatakan, saat ini pihaknya sedang mencari pembeli untuk memecah sisa-sisa kapal yang masih bisa digunakan. Hal itu dilakukan untuk meminimalisir kerugian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Memang kerugian cukup besar, sehingga kita upayakan untuk ditarik. Mesinnya juga nanti bisa dipakai kembali, seperti part-part yang diperlukan," imbuhnya.
"Total kerugian yang diperkirakan mencapai Rp 2 milyar itu baru perkirakan, kemungkinan lebih dari itu," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, tiga unit kapal motor (KM) terbakar hebat di perairan Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Selasa (20/12/2022). Ketiga kapal tangkap ikan milik PT Cilacap Samudra Fishing tersebut terbakar dalam perjalanan saat hendak berlayar ke Pelabuhan Benoa.
Kejadian berawal ketika Kapal Maluku sengaja didatangkan ke perairan Desa Pengambengan, Senin (19/12/2022). Kapal tersebut didatangkan untuk menarik dua kapal lainnya yang sudah terparkir di perairan tersebut sejak Agustus 2022.
Nahas, saat hendak menarik kedua kapal itu, tiba-tiba muncul percikan api dan membakar Kapal Maluku. Akibatnya, dua kapal yang ditarik yakni Kapal Bina Sentosa dan Kapal TKF 8 ikut terbakar. Tak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. Sebanyak 9 orang ABK sudah berhasil dievakuasi.
(iws/dpra)
