5 Hasil Perkebunan Bali, Salah Satunya Tembus Ekspor!

5 Hasil Perkebunan Bali, Salah Satunya Tembus Ekspor!

Elmy Tasya Khairally - detikBali
Senin, 19 Des 2022 14:05 WIB
Holding Perkebunan Nusantara (PTPN Group) ikut tampil di Indonesia Pavilion dalam ajang IMF-World Bank Annual Meeting di Nusa Dua Bali.
Foto: Rachman Haryanto
-

Bali menjadi salah satu provinsi dengan branding terkuat di Indonesia. Selain wisatanya, ada banyak hasil perkebunan Bali yang diminati oleh warga negara asing.

Lantas, apa saja sih hasil perkebunan Bali? Simak paparannya berikut ini detikers.

Apa Saja Hasil Perkebunan Bali yang Menjadi Unggulan?

1. Kopi

Mengutip jurnal Universitas Diponegoro, kopi adalah salah satu jenis tanaman perkebunan yang sudah lama dibudidayakan dan mempunyai nilai ekonomis yang cukup tinggi. Nah, kopi jadi salah satu hasil perkebunan Bali yang tembus ekspor nih detikers!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, produksi kopi Arabika di provinsi Bali mencapai 4.189 ton di tahun 2020 dan 3.983 ton di tahun 2021. Sementara kopi Robusta mencapai 11.111 ton di tahun 2020 dan 11.666 ton di tahun 2021.

Mengutip situs Balai Karantina Pertanian Kelas 1 Denpasar, ekspor komoditas kopi selama tiga tahun meningkat pesat. Tahun 2019 mencapai 60 ton dengan nilai ekspor Rp. 4.401.057.055 dan pada tahun 2020 mengalami kenaikan 100 % menjadi 95 ton dengan nilai Rp 7.680.194.417. Sementara pada tahun 2021 ada kenaikan sebesar 69% menjadi 136,9 ton dengan nilai Rp 8.279.180.885.

ADVERTISEMENT

2. Kakao

Tanaman kakao termasuk tanaman tahunan yang tergolong dalam kelompok tanaman caulifloris, yaitu tanaman yang berbunga dan berbuah pada batang dan juga cabang. Tak hanya kopi yang menjadi hasil perkebunan Bali yang diekspor, produksi kakao Bali juga rutin diekspor setiap tahun ke Prancis, Belanda, Amerika Serikat, Jepang, Swiss dan Belgia sebanyak 0,5-15,5 ton per tahun.

Menurut situs Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia, aroma dari biji kakao memang begitu khas dan menjadi keunikan dari komunitas kakao Jembrana di Bali. Pelatihan dan pendampingan diberikan kepada para petani kakao, anggota dan pengurus koperasi Kerta Semaya Samaniya (KSS) yang merupakan cikal bakal Desa Devisa Kakao Jembrana di Desa Nusasari, Kabupaten Jembrana, Bali

Di tahun 2021, Koperasi KSS berhasil melakukan ekspor ke sejumlah negara wilayah Eropa, yaitu Belgia, Belanda, Jepang dan Amerika Serikat dengan total pengiriman mencapai 12,5 ton.

3. Vanili

Menurut Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, vanili merupakan tanaman penghasil bubuk vanili yang biasanya menjadi pengharum makanan termahal kedua di dunia. Vanili dihargai mahal karena budidaya dan proses pasca panennya lebih rumit dari pada tanaman yang lain.

Salah satu penjual vanili dari Amerika Serikat, Amadeus Vanilla Beans mematok harga vanili dengan kualitas terbaik asal Indonesia sebesar US$ 38.99 per pon atau sekitar Rp 797.735 per kilogram. Vanili Bali pun muncul di sejumlah kabupaten, seperti di Desa Ambengan, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng, kemudian di Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan, Desa Plaga Badung dan beberapa di wilayah Bangli.

Mengutip Balai Karantina Pertanian Kelas 1 Denpasar, cara memanen vanili di Bali dengan sistem panen selektif polong menjadikannya laris di pasar ekspor, khususnya negara-negara di kawasan Eropa. Sebab, berbeda dengan cara panen sistem ruut atau tandan, cara selektif polong memberikan kualitas super, yakni lebih wangi dan banyak dicari. Permintaan vanili pun sampai ke Asia Timur, khususnya Jepang.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Provinsi Bali, total produksi vanili di Provinsi Bali pada tahun 2018 sebanyak 2.09 ton. Sementara, dari data sistem perkarantinaan IQ Fast, tercatat, kinerja ekspor Karantina Pertanian Denpasar pada komoditas vanili tahun 2019 mencapai 39,137 ton dan mengalami penurunan di tahun 2020 menjadi 36,496 ton.

4. Kelapa

Dikutip dari situs Universitas Muhammadiyah Surabaya, kelapa adalah komoditas strategis yang memiliki peran sosial, budaya dan ekonomi dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Hasil kelapa yang sudah diperdagangkan secara ekspor adalah minyak kelapa, yaitu sejak abad ke-17.

Menurut Badan Pusat Statistik Provinsi Bali, produksi kelapa di provinsi Bali di tahun 2020 mencapai 67.202 ton, sementara di tahun 2021 adalah 67.369 ton.

Mengutip situs Dinas Komunikasi, Informatika & Statistik Provinsi Bali, adapun kerajinan kelapa dari Bali yaitu Yande Batok. Yande Batok merupakan salah satu Industri Kecil Menengah (IKM) penghasil barang-barang seni dari batok kelapa.

Kerajinan ini bahkan dibeli oleh beberapa pendatang dari mancanegara. Pelanggan setianya berasal dari Cekoslowakia, Inggris, Amerika, Belgia dan Polandia.

5. Cengkeh

Mengutip Poltekkes Kemenkes Yogyakarta, cengkeh merupakan tanaman pohon dengan batang besar berkayu keras. Tanaman ini mampu bertahan hidup hingga lebih dari 100 tahun dan tumbuh dengan baik di daerah tropis dengan ketinggian 600-1000 mdpl.

Menurut Badan Pusat Statistik Provinsi Bali, total produksi cengkeh di Provinsi Bali mencapai 3.573 di tahun 2020 dan 3.462 di tahun 2021.

Itulah 5 hasil perkebunan unggulan di Bali yang sebagian tembus ekspor. Kira-kira kamu tertarik dengan hasil perkebunan yang mana?




(elk/fds)

Hide Ads