Kisah Tukang Servis Sepeda Onthel di Mengwi yang Kian Langka

Badung

Kisah Tukang Servis Sepeda Onthel di Mengwi yang Kian Langka

Agus Eka Purna Negara - detikBali
Minggu, 18 Des 2022 18:55 WIB
Wayan Artawan, penghobi onthel di Mengwi, Badung, Bali, yang tetap bertahan sebagai tukang servis onthel.
Wayan Artawan, penghobi onthel di Mengwi, Badung, Bali, yang tetap bertahan sebagai tukang servis onthel. (Agus Eka Purna Negara/detikBali)
Badung -

Keberadaan bengkel sepeda gunung mungkin masih cukup mudah untuk dijumpai. Tidak demikian dengan keberadaan bengkel sepeda onthel. Tukang servis khusus sepeda klasik ini tergolong langka di Bali.

Wayan Artawan, salah satu penghobi onthel di Mengwi, Badung, tetap bertahan di jalannya sebagai tukang servis onthel. Berkat dia, para penghobi onthel dari beberapa daerah di Bali tidak pusing untuk lakukan peremajaan.

Sebab tidak banyak orang paham tentang onthel dan berani membuka bengkel khusus. Meski terlihat sepele, ternyata untuk memburu onderdilnya sangat susah. Kalau pun ada, harganya melangit karena tidak dijual banyak alias langka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat ditemui di bengkelnya di Banjar Celuk, Desa Kapal, Kecamatan Mengwi, Badung, Artawan menunjukkan beberapa koleksi onthel yang dia punya, plus milik orang lain yang menitip untuk diperbaiki. Nilainya mulai dari Rp 1 juta hingga Rp 7 juta per unit.

Beberapa onthel ini disebut langka karena diproduksi rata-rata di atas tahun 1990an. Ia menyebut peminat onthel cukup banyak di Bali. Tidak hanya orangtua yang tengah mengenang masa lalu, tapi anak muda yang suka barang klasik.

ADVERTISEMENT

Mereka banyak memburu onthel produksi Belanda dan Inggris. Selain kokoh dan tampilannya elegan, dua produksi itu konon hanya dimiliki kaum bangsawan. Tidak heran onthel Belanda dan Inggris bernilai tinggi untuk kelas barang tua.

Seperti onthel Gazelle keluaran Belanda tahun 1950. Jika diburu sekarang, harganya mencapai Rp 12 juta.

"Ini sudah tergolong barang antik ya. Apalagi langka, untuk perbaikan saja sulit cari onderdilnya. Kita perlu hati-hati untuk perbaikan jika ada komponen sulit dicari," jelas Artawan, Minggu (18/12/2022).

Sebetulnya Artawan tengah melanjutkan bengkel ayahnya. Ia mengaku tidak banyak bengkel khusus onthel di Bali. Banyak penghobi luar Bali seperti Malang, Blitar, Solo, dan daerah lain di Bali yang pernah membawa sepedanya untuk diperbaiki oleh Artawan.

Karena hobi, ia tidak begitu sulit memahami bagian onthel. Bahkan karena sudah terbiasa, ia masih mampu mengolah bagian rusak dimanfaatkan kembali tanpa harus membeli onderdil baru.

Ia juga punya tips untuk merawat onthel tua agar tetap mengkilap. Cukup dengan mengoleskan rangka sepeda dengan minyak kelapa dan kemiri. Cara itu sudah dilakukan lama.

"Kalau dicuci juga aman. Tinggal oles minyak kemiri," ucapnya.

Untuk biaya servis, ia mematok harga Rp 100-200 ribu hingga lebih tergantung kerusakan. Selain menerima perbaikan, ia juga menyewakan beberapa sepeda untuk keperluan dokumentasi seperti prewedding. "Untuk sewa cukup Rp 100 ribu sehari," katanya.




(iws/hsa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads