Penemuan jasad orok di dekat sungai Tengkulak, Banjar Celuk, Desa Kapal, Kecamatan Mengwi, Badung, pada Minggu (18/12/2022) pagi bikin warga setempat geram. Pasalnya, peristiwa serupa juga pernah terjadi pada 2020 lalu.
Kepala Lingkungan Banjar Celuk, Made Suardana mengakui lokasi itu dikeramatkan warga karena terdapat banyak tempat suci di sekitarnya. Termasuk Pura Dalem Dukuh Kapal, kuburan, tempat mata air suci Waringin Pitu, dan pura-pura kecil lainnya. Menurutnya, pelaku memanfaatkan kondisi lokasi yang sepi dan jarang terpantau warga.
"Karena sepi ya, orang jadi mudah begitu (buang bayi). Dulu juga pernah kan kejadian sama. Pelakunya sudah ditahan. Nanti kami imbau warga supaya ditegur kalau melihat orang asing mencurigakan, di manapun," kata Suardana menuturkan di Polsek Mengwi, Minggu (18/12) siang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menuturkan, pada Februari 2020, warga juga sempat menemukan mayat orok perempuan membusuk dan tersangkut di sungai Tengkulak. Lokasi penemuan itu berada di seberang jalan dari lokasi penemuan mayat orok laki-laki saat ini. Polsek Mengwi saat itu berhasil mengungkap pelaku sejoli yang lakukan aborsi.
Ia mengaku kesal atas ulah oknum yang tega membuang bayi itu. Terlebih, aksi itu dilakukan di lokasi yang sama. Gara-gara kejadian seperti ini, warga pun harus menggelar upacara pembersihan (macaru) sesuai kepercayaan warga.
Jasad orok laki-laki dalam kardus pertama kali diketahui warga Ketut Sarjana yang akan mandi di sungai setelah mencium bau busuk, Minggu (18/12) pagi. Sumber bau itu berasal dari plastik hitam yang sempat dia lihat saat turun menuju sungai. "Ternyata tas itu isi mayat bayi," kata Sarjana.
Polsek Mengwi saat ini mulai menyelidiki kasus itu. Sejumlah barang bukti didapat seperti baju kaus hitam, perban baru, dan selimut bayi. "Kami serahkan ke instalasi forensik RSUP Prof Ngoerah untuk autopsi. Mudah-mudahan segera kami ungkap," kata Kapolsek Mengwi Kompol I Nyoman Darsana.
(iws/hsa)