Penampilan Megawati Pakai 'Anting' di Hidung Viral, Diduga Nasal Filter

Penampilan Megawati Pakai 'Anting' di Hidung Viral, Diduga Nasal Filter

tim detikHealth - detikBali
Rabu, 14 Des 2022 14:11 WIB
Viral Megawati Pakai Aksesoris Hidung di Nikahan Kaesang, Nasal Filter?
Penampilan Megawati Soekarnoputri saat pernikahan Kaesang-Erina Gudono mencuri perhatian publik. Ia tampak mengenakan aksesoris menyerupai anting pada hidung. (Foto: ss video CNN Indonesia)
Bali -

Penampilan Megawati Soekarnoputri saat menghadiri pernikahan Kaesang dan Erina Gudono mencuri perhatian publik. Sekilas, Presiden RI kelima itu tampak mengenakan aksesoris menyerupai anting pada hidungnya.

Belum ada keterangan resmi terkait aksesoris yang dipakai Megawati itu. Hanya saja, warganet menduga aksesoris tersebut merupakan alat bernama nasal filter.

Namun demikian, panel ahli WHO soal COVID-19 Dicky Budiman mengonfirmasi kemungkinan besar aksesoris tersebut adalah nasal filter. Lantas, apa itu nasal filter?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilansir dari detikHealth, dokter spesialis paru RSUP Persahabatan Erlina Burhan menyebut tujuan orang memakai nasal filter adalah menghalangi partikel atau droplet masuk ke hidung. Hal serupa juga diutarakan Dicky.

Namun, menurutnya, nasal filter tidak lantas bisa menggantikan pemakaian masker seutuhnya. Efektivitas terkait nasal filter untuk penularan virus juga hanya bertahan selama dua jam. Alat ini populer sejak awal pandemi.

ADVERTISEMENT

"Nasal filter ini adalah satu filter yang disimpan di hidung, dengan dasar bahwa memakai masker itu misalnya ribet harus buka lepas misalnya saat makan," tutur dia Rabu (14/12/2022).

"Tapi memang kalau dikatakan saat ini sebagai pengganti masker ya belum."

Meski begitu, menurutnya bukan mustahil jika ke depan nasal filter menjadi solusi pengganti masker saat pandemi COVID-19 terkendali. Perkiraan Dicky, triwulan tahun depan situasi COVID-19 sudah jauh lebih baik.

"Tapi ke depan setelah masa krisis yang saya perkirakan triwulan tahun depan sudah kita lewati, ya ini bisa saja menjadi pengganti salah satu solusi mengganti masker," katanya.

"Selain juga untuk orang yang alergi, nah pada saat ini kalau dikaitkan dengan COVID ya kita harus menunggu data yang lebih valid," pungkasnya.




(iws/dpra)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads