Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karangasem memastikan gempa yang berpusat di Karangasem pada Selasa malam (13/12/2022) tidak berpengaruh terhadap Gunung Agung. Hal ini menjawab kekhawatiran sebagian masyarakat.
"Menindaklanjuti rentetan gempa di Kabupaten Karangasem, telah kami lakukan koordinasi dengan Pos Pengamat Gunung Api Agung bahwa rentetan gempa tektonik yang terjadi di Kabupaten Karangasem Tanggal 13-14 Desember 2022 tidak berdampak langsung pada aktivitas Gunung Api Agung," terang Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Karangasem Ida Bagus Ketut Arimbawa dalam rilis yang diterima detikBali Rabu (14/12/2022).
Arimbawa menjelaskan, berdasarkan data relevan aktivitas Gunung Api Agung juga tidak terlihat tanda-tanda peningkatan aktivitas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk itu diharapkan masyarakat tetap tenang, dan tidak terpengaruh informasi yang bukan berasal dari instansi pemerintahan," imbau dia.
Hal senada juga dikatakan Kalaksa BPBD Provinsi Bali Made Rentin yang menegaskan bahwa sampai saat ini status gunung berapi terbesar di Bali itu belum berubah alias masih normal.
"Hasil koordinasi dengan PVMBG Pos Pantau di Rendang, gempa tersebut tidak berpengaruh terhadap aktivitas Gunung Agung, sampai saat ini Gunung Agung masih pada level 1 (normal)," pungkasnya.
Pada Selasa malam, gempa 4,8 M mengguncang Karangasem. Tak lama muncul gempa susulan lebih besar, M 5,2. Gempa menimbulkan kerusakan pulihan rumah dan palinggih. Hingga kini tercatat ada 61 gempa susulan.
(hsa/dpra)