Panel listrik di Anjungan Cerdas Jalan Nasional (ACJN) Rambut Siwi yang berlokasi di Banjar Tegak Gede, Desa Yehembang Kangin, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Bali, raib. Total kerugian akibat hilangnya panel listrik tersebut mencapai Rp 300 juta. Pemkab Jembrana pun 'lepas tangan'.
Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Jembrana, I Komang Wiasa mengatakan, gedung megah di ACJN Rambut Siwi belum dilakukan serah terima oleh Kementerian PUPR kepada pemerintah daerah. Akibatnya, pemanfaatan gedung itu belum maksimal.
"Status ACJN Rambut Siwi masih milik pemerintah pusat dan selama ini masih belum dilakukan serah terima kepada pemerintah daerah. Sehingga untuk biaya operasional perawatan dan pemeliharaan masih ditanggung oleh anggaran dari pusat, dan pusat yang langsung mengelola," ungkap Wiasa saat dikonfirmasi, Rabu (14/12/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wiasa mengaku, pemerintah daerah tidak mengetahui mekanisme pengamanan di areal ACJN. Itulah sebabnya, ketika ada laporan terkait kehilangan panel listrik senilai Rp 300 juta itu, Pemkab Jembrana juga tak mengetahuinya.
"Entah siapa yang diperintahkan untuk menjaga, artinya dari pusat yang mempunyai wewenang, ternyata panel listriknya itu hilang. Fasilitas lain juga banyak yang rusak," kata Wiasa.
Menurutnya, memang ada rencana ACJN akan diserahkan ke Kabupaten Jembrana. Pemkab juga sedang mengajukan anggaran perbaikan karena banyak fasilitas yang sudah rusak.
"Rencananya akan diserahkan ke kabupaten, sehingga daerah masih memikirkan bagaimana mengelola gedung ini. Karena dana perawatan satu bulannya itu mencapai Rp 100 juta. Bupati menginginkan anggaran perbaikan dulu sebelum diserahkan," papar Wiasa.
Disinggung mengenai pelaporan kepada pihak kepolisian terkait kehilangan panel bernilai ratusan juta itu, dirinya menjelaskan kewenangan masih dimiliki oleh pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian PUPR. "Terkait kehilangan ini, mereka (pemerintah pusat) yang melaporkan, dan kejadian kehilangan ini terjadi sekitar 3 bulan yang lalu," imbuhnya.
Informasi yang dihimpun detikBali, selain kehilangan panel listrik senilai Rp 300 juta, masih banyak fasilitas di ACJN Rambut Siwi yang hilang dan rusak. Termasuk kabel, keran, serta fasilitas pendukung di gedung utama berupa lampu dan beberapa hiasan.
Untuk diketahui, ACJN Rambut Siwi yang menghabiskan dana pembangunan sebesar Rp 67 miliar telah dikerjakan mulai Juli 2016 lalu. Proyek tersebut rampung pada akhir 2017 dan kini kondisinya tidak terawat. Tampak rumput liar tumbuh di areal ACJN. Beberapa bangunannya rusak, bahkan fasilitas seperti toilet mengeluarkan bau tidak sedap.
ACJN Rambut Siwi memiliki luas 4,7 hektare. Proyek pemerintah pusat itu sedianya dijadikan sebagai tempat istirahat bagi pengendara yang melintasi jalan nasional. Tempat itu rencananya dilengkapi berbagai fasilitas seperti toilet, restoran, lahan parkir luas, ATM, pura, anjungan produk lokal, ruang serba guna untuk pameran, hingga amphiteater.
(iws/hsa)